Manado – ML Denny Tewu mengungkap hasil diskusi dengan sejumlah Hamba Tuhan dan teman-teman lintas agama.
Diungkapnya, mereka sangat setuju apabila Manado menjadikan Doa sebagai ikon, sehingga menjadi Kota Doa.
Melalui doa yang terus diangkat oleh semua lintas agama di Manado, tentu akan menambah nilai religius, nilai toleransi, pluralisme serta kerukunan yang terjaga di Kota Manado. Dengan kekuatan doa kiranya Manado dapat terus menikmati damai sejahtera.
Bukan tanpa alasan ML Denny Tewu, yang mencalonkan diri duduk di DPD RI 2019-2024 nomor urut 34 dapil Sulut ini menyampaikan pandangannya.
Ia melihat, ada beberapa patung/monument yang menunjukkan religiusitas masyarakat Manado. Antara lain patung yang dinamakan Monumen Yesus Memberkati yang berada di puncak tertinggi Kelurahan Winangun tepatnya di kawasan perumahan elite Citraland Manado dan ada juga patung seperti tangan orang berdoa di Taman Berkat atau God bless park di jalan Piere Tendean Boulevard, Manado.
Di samping hal itu, penerima Penghargaan Pemimpin Politik Kristen tahun 2011 ini mempercayai hanya doa saja yang dapat menjauhkan Manado dari bencana gempa yang tengah menjadi bayang-bayang menakutkan di berbagai kota di Indonesia.
Apalagi, ia mengingatkan Sulawesi Utara salah satu provinsi di Indonesia yang rawan gempa.
“Baru-baru ini, Oktober lalu sudah kita alami gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang Manado. Getaran gempa juga dirasakan di beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Utara. Seperti Minahasa Utara, Bitung, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan,Sangihe, Sitaro, dan daerah lainnya,” kata Denny Tewu.
Denny Tewu menjelaskan, bahwa gempa tersebut dimungkinkan karena Provinsi Sulut dikelilingi tiga lempeng tektonik, diantaranya lempeng Indo Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Kemudian ada enam patahan, seperti patahan Gorontalo, patahan Bitung, patahan Amurang, patahan Manado, patahan Palu dan patahan Sorong.
Padahal, kedepan Ketua Umum Rukun Keluarga Besar Tewu/Tewuh ini berharap Manado akan menjadi kota besar dan indah di bibir pacific.
“Karena itulah masyarakat perlu meningkatkan doa dengan menjadikan icon Manado sebagai Kota Doa, bukan hanya terkenal dengan Manado sebagai Kota Tinutuan saja,” usul Denny Tewu.
(***/PaulMoningka)