Manado – Wakil Ketua DPRD Kota Manado, Richard Sualang mengatakan semenjak ditetapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk Sekolah, DPRD telah mengusulkan penganggaran pengadaan komputer.
Menurutnya, hanya saja pihak Pemerintah Kota Manado melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) yang tidak ingin merencanakan akan ada pengadaan sarana dan prasarana UNBK. Padahal Kota Manado merupakan ibukota Sulawesi Utara.
“Ya disebelah saja yang tidak pernah ingin merencanakan itu. Akhirnya sekarang malu-maluin, Kabupaten Kota lainnya bisa lebih siap UNBK daripada Kota Manado. Sehingga untuk apa Manado ibukota sedangkan siswanya gagal teknologi,” tegas Richard Sualang kepada BeritaManado.com, Jumat (20/4/2018) di ruangan paripurna DPRD Manado.
Alumni Fakultas Kedokteran Unsrat Manado ini menyayangkan program smart city tidak didukung, sehingga dirinya menyebut pemerintah tidak mengetahui kalau pendidikan menyiapkan masa depan.
“Kita bisa ada Command Center serta big data, tetapi kalau anak tidak dibiasakan ujian komputer ngapain. Jadi semua ini hanya slogan,” terangnya.
(Anes Tumengkol)
Manado – Wakil Ketua DPRD Kota Manado, Richard Sualang mengatakan semenjak ditetapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk Sekolah, DPRD telah mengusulkan penganggaran pengadaan komputer.
Menurutnya, hanya saja pihak Pemerintah Kota Manado melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) yang tidak ingin merencanakan akan ada pengadaan sarana dan prasarana UNBK. Padahal Kota Manado merupakan ibukota Sulawesi Utara.
“Ya disebelah saja yang tidak pernah ingin merencanakan itu. Akhirnya sekarang malu-maluin, Kabupaten Kota lainnya bisa lebih siap UNBK daripada Kota Manado. Sehingga untuk apa Manado ibukota sedangkan siswanya gagal teknologi,” tegas Richard Sualang kepada BeritaManado.com, Jumat (20/4/2018) di ruangan paripurna DPRD Manado.
Alumni Fakultas Kedokteran Unsrat Manado ini menyayangkan program smart city tidak didukung, sehingga dirinya menyebut pemerintah tidak mengetahui kalau pendidikan menyiapkan masa depan.
“Kita bisa ada Command Center serta big data, tetapi kalau anak tidak dibiasakan ujian komputer ngapain. Jadi semua ini hanya slogan,” terangnya.
(Anes Tumengkol)