AMURANG – Sorotan tajam mulai menusuk ke Bupati Minsel, Tetty Paruntu. Pasalnya, Bupati perempuan pertama di Minsel ini terlihat tak ada kepekaan dengan daerah-daerah di pinggiran Minsel yang membutuhkan perhatian pemerintah.
”Kami berharap Ibu Bupati (Tetty Paruntu) jangan terfokus hanya membangun Kota Amurang, kami di pinggiran Minsel sudah kesulitan. Transportasi tidak memadai, hingga kini kelihatan seperti dibiarkan Pemkab Minsel,” ujar Djoddy Lumintang, Tokoh Masyarakat Pakuure Raya, Sabtu (12/02).
Menurut Lumintang, sewaktu kampanye lalu PanTas selalu mengatakan akan memperhatikan daerah pinggiran yang masih tertinggal di Minsel. ”Sekarang mana buktinya? Jalan semakin rusak ! Tidak ada perhatian dari Pemkab. Banyak aspirasi untuk melakukan perubahan, seperti usulan pemekaran Kecamatan Pakuure Raya tidak pernah diperhatikan,” ujar Lumintang kepada beritamanado, pagi tadi.
”Bupati harus ingat kemenangannya lalu kontribusi besar juga dari daerah-daerah pinggiran. Tapi bukan soal itu intinya, hanya kami mengingatkan Ibu Bupati harus memperhatikan daerah-daerah pinggiran Minsel yang belum tersentuh pembangunan,” ujarnya lagi.
Sementara itu Jimree Amstrong Lintong, Hukum Tua Boyong Atas, mengaku, dia menyesalkan hingga saat ini pembangunan Jalan Pakuure, Boyong Atas hingga Desa Tiniawangko tidak ada perhatian dari Pemkab Minahasa. Padahal menurutnya, ini merupakan jalan alternatif jika jalur trans Sulawesi terputus.
”Jalan ini juga merupakan jalan produksi yang bisa meningkatkan perekonomian beberapa desa di sekitar sini, jika jalannya sudah baik, pasti ekonominya membaik,” tutur Lintong.
Dia berharap Bupati Minsel, memperhatikan ruas jalan ini, karena kerusakannya sudah cukup parah. ”Boleh dibilang masyarakat di sini sudah terisolir dengan kerusakan jalan di sini. ‘Terus terang kami mulai iri dengan kebijakan Pemkab Minsel yang seakan-akan hanya memperhatikan pusat Kota Amurang dan mengabaikan daerah pinggiran Minsel,” pungkasnya. (abm)
AMURANG – Sorotan tajam mulai menusuk ke Bupati Minsel, Tetty Paruntu. Pasalnya, Bupati perempuan pertama di Minsel ini terlihat tak ada kepekaan dengan daerah-daerah di pinggiran Minsel yang membutuhkan perhatian pemerintah.
”Kami berharap Ibu Bupati (Tetty Paruntu) jangan terfokus hanya membangun Kota Amurang, kami di pinggiran Minsel sudah kesulitan. Transportasi tidak memadai, hingga kini kelihatan seperti dibiarkan Pemkab Minsel,” ujar Djoddy Lumintang, Tokoh Masyarakat Pakuure Raya, Sabtu (12/02).
Menurut Lumintang, sewaktu kampanye lalu PanTas selalu mengatakan akan memperhatikan daerah pinggiran yang masih tertinggal di Minsel. ”Sekarang mana buktinya? Jalan semakin rusak ! Tidak ada perhatian dari Pemkab. Banyak aspirasi untuk melakukan perubahan, seperti usulan pemekaran Kecamatan Pakuure Raya tidak pernah diperhatikan,” ujar Lumintang kepada beritamanado, pagi tadi.
”Bupati harus ingat kemenangannya lalu kontribusi besar juga dari daerah-daerah pinggiran. Tapi bukan soal itu intinya, hanya kami mengingatkan Ibu Bupati harus memperhatikan daerah-daerah pinggiran Minsel yang belum tersentuh pembangunan,” ujarnya lagi.
Sementara itu Jimree Amstrong Lintong, Hukum Tua Boyong Atas, mengaku, dia menyesalkan hingga saat ini pembangunan Jalan Pakuure, Boyong Atas hingga Desa Tiniawangko tidak ada perhatian dari Pemkab Minahasa. Padahal menurutnya, ini merupakan jalan alternatif jika jalur trans Sulawesi terputus.
”Jalan ini juga merupakan jalan produksi yang bisa meningkatkan perekonomian beberapa desa di sekitar sini, jika jalannya sudah baik, pasti ekonominya membaik,” tutur Lintong.
Dia berharap Bupati Minsel, memperhatikan ruas jalan ini, karena kerusakannya sudah cukup parah. ”Boleh dibilang masyarakat di sini sudah terisolir dengan kerusakan jalan di sini. ‘Terus terang kami mulai iri dengan kebijakan Pemkab Minsel yang seakan-akan hanya memperhatikan pusat Kota Amurang dan mengabaikan daerah pinggiran Minsel,” pungkasnya. (abm)