BITUNG – Wakil Walikota Bitung, Maximilian J Lomban mengatakan, mengingat tugas dan fungsi dokter hewan sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan hewan ternak maupun hewan peliharaan di Kota Bitung, maka Pemkot Bitung akan kembali mengusulkannya dalam CPNS 2011.
“Dokter hewan ini sangat penting berada di Kota Bitung karena Pemerintah sendiri belum ada tenaga kerja tersebut, hal ini dibutuhkan untuk penanganan serta pencegahan terhadap rabies yang saat ini terjadi di Bitung,” ungkap Lomban, siang tadi.
Lomban mengatakan, bila dalam formasi CPNS inipun masih tidak ada pelamar, maka pihaknya akan mengajukan permohonan kepada pemerintah provinsi untuk pengajuan dokter hewan ke Pemerintah Pusat. Kasus gigitan anjing atau rabies inipun diakui oleh Kadis Kesehatan Kota Bitung, Ellen Wuisan, dimana dari tahun ke tahun terus meningkat.
Sesuai data Dinas Kesehatan, sejak tahun 2009, ada 217 kasus gigitan dan 53 diberikan Divar karena dinyatakan positif rabies, sedangkan Tahun 2010 ada 346 kasus gigitan dan 41 Divar, sementara hingga memasuki pertengahan tahun 2011 ada 156 kasus gigitan dan 35 Divar.(abm)
BITUNG – Wakil Walikota Bitung, Maximilian J Lomban mengatakan, mengingat tugas dan fungsi dokter hewan sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan hewan ternak maupun hewan peliharaan di Kota Bitung, maka Pemkot Bitung akan kembali mengusulkannya dalam CPNS 2011.
“Dokter hewan ini sangat penting berada di Kota Bitung karena Pemerintah sendiri belum ada tenaga kerja tersebut, hal ini dibutuhkan untuk penanganan serta pencegahan terhadap rabies yang saat ini terjadi di Bitung,” ungkap Lomban, siang tadi.
Lomban mengatakan, bila dalam formasi CPNS inipun masih tidak ada pelamar, maka pihaknya akan mengajukan permohonan kepada pemerintah provinsi untuk pengajuan dokter hewan ke Pemerintah Pusat. Kasus gigitan anjing atau rabies inipun diakui oleh Kadis Kesehatan Kota Bitung, Ellen Wuisan, dimana dari tahun ke tahun terus meningkat.
Sesuai data Dinas Kesehatan, sejak tahun 2009, ada 217 kasus gigitan dan 53 diberikan Divar karena dinyatakan positif rabies, sedangkan Tahun 2010 ada 346 kasus gigitan dan 41 Divar, sementara hingga memasuki pertengahan tahun 2011 ada 156 kasus gigitan dan 35 Divar.(abm)