Tondano, BeritaManado.com — Tidak menyalurkan hak pilih pada ajang pesta demokrasi seperti Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta hajatan serupa pada tingkat yang lebih tinggi bukanlah keputusan yang tepat.
Demikian pendapat Levina Rumbajan, kader muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berdomisili di Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa.
Menurutnya, hak pilih itu bukanlah barang murahan sehingga seseorang tidak tertarik untuk menggunakannya.
“Hak pilih itu bisa diibaratkan seperti barang berharga misalnya emas dan berlian atau benda lain yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Jika kita punya salah satunya pastilah akan ada niat yang kuat untuk menggunakan itu sesuai dengan kegunaannya,” kata Levina.
Ditambahkannya, demikian pula hak pilih seseorang itu yang pada dasarnya memiliki manfaat untuk turut menata tatanan kehidupan demokrasi masyarakat secara umum, apakah dapat dikatakan baik atau sebaliknya.
“Lepas dari ada kepentingan apa dibalik hak pilih seseorang, hal itu sebaiknya tetap digunakan sebagai tanda bahwa kita telah turut mensukseskan sebuah ajang pesta demokrasi di daerah atau tingkatan lainnya. Jadi, marilah kita sebagai warga negara yang baik agar mempersiapkan diri untuk mensukseskan Pilkada Minahasa 2018,” ungkapnya.
(Frangki Wullur)
Tondano, BeritaManado.com — Tidak menyalurkan hak pilih pada ajang pesta demokrasi seperti Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta hajatan serupa pada tingkat yang lebih tinggi bukanlah keputusan yang tepat.
Demikian pendapat Levina Rumbajan, kader muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berdomisili di Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa.
Menurutnya, hak pilih itu bukanlah barang murahan sehingga seseorang tidak tertarik untuk menggunakannya.
“Hak pilih itu bisa diibaratkan seperti barang berharga misalnya emas dan berlian atau benda lain yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Jika kita punya salah satunya pastilah akan ada niat yang kuat untuk menggunakan itu sesuai dengan kegunaannya,” kata Levina.
Ditambahkannya, demikian pula hak pilih seseorang itu yang pada dasarnya memiliki manfaat untuk turut menata tatanan kehidupan demokrasi masyarakat secara umum, apakah dapat dikatakan baik atau sebaliknya.
“Lepas dari ada kepentingan apa dibalik hak pilih seseorang, hal itu sebaiknya tetap digunakan sebagai tanda bahwa kita telah turut mensukseskan sebuah ajang pesta demokrasi di daerah atau tingkatan lainnya. Jadi, marilah kita sebagai warga negara yang baik agar mempersiapkan diri untuk mensukseskan Pilkada Minahasa 2018,” ungkapnya.
(Frangki Wullur)