Amurang—Pasar 54 Amurang, tahun 2012 ini mendapat bantuan pemerintah pusat sebesar Rp 2,5 miliar. Dana tersebut berkat lobi bupati Christiany Eugenia Paruntu, SE. Dan dana diatas pun sudah membiayai pembangunan pasar ikan kering dengan konstruksi dua lantai. Tapi, sayang lantai 2 pasar ikan kering tersebut tak dipakai alias tabiar.
‘’Ya memang, setelah selesai dibangun, lantai 2 pasar ikan kering tersebut tidak dipergunakan. Padahal, sangat baik bila dipergunakan. Masakan, anggaran senilai Rp 2,5 miliar tak dipakai. Sepertinya, pengelola dalam hal ini Kepala Pasar 54 Amurang belum bisa menggunakannya,’’ tanya sejumlah pedagang yang enggan sebut namanya.
Kata mereka, seharusnya gedung lantai dua tersebut hanya ada dua meja biliart. Itupun diduga milik orang dekat mandor pasar. Tetapi, bagi kami hal diatas tak menjadi masalah. Asalkan, lantai 2 tersebut dipakai sebagaimana peruntukannya.
‘’Sebagai misal, pedagang yang berjualan ikan kering lainnya silahkan dinaikan. Tapi dengan cara membagi blog lagi. Kan sangat luas lantai 2 tersebut. Harus dibagi blog supaya teratur dalam penjualan. Bisa pula, penjahit pakaian atau juga sebagai rumah kopi dan warung lainnya,’’ kata mereka.
Kepala Pasar 54 Amurang Benny Tambajong belum berhasil dihubungi. Tetapi, Kepala Dinas Koperasi UKM, Pasar Perindustrian dan Perdagangan Minsel Dekky J Tuwo, Ssos mengaku belum tahu persis. ‘’Memang diakuinya, bahwa bangunan dua lantai berbandrol Rp 2,5 miliar untuk pasar Amurang. Jadi, soal masih kosong, pihaknya akan panggil kepala pasar dan memberi solusi supaya tak dibiarkan kosong. Kalau sudah ada hasilnya, akan disampaikan kembali kepada anda wartawan,’’ pungkas Tuwo. (and)
Amurang—Pasar 54 Amurang, tahun 2012 ini mendapat bantuan pemerintah pusat sebesar Rp 2,5 miliar. Dana tersebut berkat lobi bupati Christiany Eugenia Paruntu, SE. Dan dana diatas pun sudah membiayai pembangunan pasar ikan kering dengan konstruksi dua lantai. Tapi, sayang lantai 2 pasar ikan kering tersebut tak dipakai alias tabiar.
‘’Ya memang, setelah selesai dibangun, lantai 2 pasar ikan kering tersebut tidak dipergunakan. Padahal, sangat baik bila dipergunakan. Masakan, anggaran senilai Rp 2,5 miliar tak dipakai. Sepertinya, pengelola dalam hal ini Kepala Pasar 54 Amurang belum bisa menggunakannya,’’ tanya sejumlah pedagang yang enggan sebut namanya.
Kata mereka, seharusnya gedung lantai dua tersebut hanya ada dua meja biliart. Itupun diduga milik orang dekat mandor pasar. Tetapi, bagi kami hal diatas tak menjadi masalah. Asalkan, lantai 2 tersebut dipakai sebagaimana peruntukannya.
‘’Sebagai misal, pedagang yang berjualan ikan kering lainnya silahkan dinaikan. Tapi dengan cara membagi blog lagi. Kan sangat luas lantai 2 tersebut. Harus dibagi blog supaya teratur dalam penjualan. Bisa pula, penjahit pakaian atau juga sebagai rumah kopi dan warung lainnya,’’ kata mereka.
Kepala Pasar 54 Amurang Benny Tambajong belum berhasil dihubungi. Tetapi, Kepala Dinas Koperasi UKM, Pasar Perindustrian dan Perdagangan Minsel Dekky J Tuwo, Ssos mengaku belum tahu persis. ‘’Memang diakuinya, bahwa bangunan dua lantai berbandrol Rp 2,5 miliar untuk pasar Amurang. Jadi, soal masih kosong, pihaknya akan panggil kepala pasar dan memberi solusi supaya tak dibiarkan kosong. Kalau sudah ada hasilnya, akan disampaikan kembali kepada anda wartawan,’’ pungkas Tuwo. (and)