Manado– Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) Program Kegiatan Triwulan I tahun anggaran 2016 yang dilaksanakan Bappeda Kota Manado di Ruang Serbaguna Kantor Walikota Manado, Rabu (4/5) menghasilkan beberapa catatan.
Selain terdapat sejumlah SKPD yang penyerapan anggaran dan realisasi programnya masih minim, beberapa diantara mereka juga belum memberikan laporan data terkini secara resmi kepada Bappeda Kota Manado.
Kepada BeritaManado.com, Kepala Bappeda Kota Manado Peter Karl Bart Assa, ST., MSc., PhD mengatakan, sejumlah kecamatan memang masih minim dalam hal penyerapan anggaran.
“Dari data yang ada, kecamatan Malalayang menjadi yang terendah. Selain itu, untuk BPBD dan termasuk juga SKPD lainnya, sudah sejak yang lalu, kami meminta laporan data terkini terkait program dan kinerja dari masing-masing SKPD, tapi memang belum terlaksana,” ujar Bart.
Memimpin Rakorev sendirian, Bart pun dikejutkan oleh adanya program di SKPD yang tidak diketahui Bappeda.
“Untuk rencana pasar yang akan dibongkar semuanya, kami tidak tahu. Makanya, laporan atau data untuk program tersebut kami minta segera dilaporkan kepada kami,” tambahnya.
Ditemukannya sejumlah catatan ini membuat Kepala Bappeda Sulawesi Utara Ir Royke O Roring MSi angkat suara.
Royke pun meminta kepada seluruh SKPD untuk bekerja sama dan saling membantu agar pembangunan daerah bisa maksimal kedepannya.
“Saya mengajak kita bekerja sama dengan baik, para SKPD turut menopang Bappeda agar pembangunan daerah kita boleh maksimal dan lebih baik kedepannya,” tegas Royke. (srisurya)
Manado– Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) Program Kegiatan Triwulan I tahun anggaran 2016 yang dilaksanakan Bappeda Kota Manado di Ruang Serbaguna Kantor Walikota Manado, Rabu (4/5) menghasilkan beberapa catatan.
Selain terdapat sejumlah SKPD yang penyerapan anggaran dan realisasi programnya masih minim, beberapa diantara mereka juga belum memberikan laporan data terkini secara resmi kepada Bappeda Kota Manado.
Kepada BeritaManado.com, Kepala Bappeda Kota Manado Peter Karl Bart Assa, ST., MSc., PhD mengatakan, sejumlah kecamatan memang masih minim dalam hal penyerapan anggaran.
“Dari data yang ada, kecamatan Malalayang menjadi yang terendah. Selain itu, untuk BPBD dan termasuk juga SKPD lainnya, sudah sejak yang lalu, kami meminta laporan data terkini terkait program dan kinerja dari masing-masing SKPD, tapi memang belum terlaksana,” ujar Bart.
Memimpin Rakorev sendirian, Bart pun dikejutkan oleh adanya program di SKPD yang tidak diketahui Bappeda.
“Untuk rencana pasar yang akan dibongkar semuanya, kami tidak tahu. Makanya, laporan atau data untuk program tersebut kami minta segera dilaporkan kepada kami,” tambahnya.
Ditemukannya sejumlah catatan ini membuat Kepala Bappeda Sulawesi Utara Ir Royke O Roring MSi angkat suara.
Royke pun meminta kepada seluruh SKPD untuk bekerja sama dan saling membantu agar pembangunan daerah bisa maksimal kedepannya.
“Saya mengajak kita bekerja sama dengan baik, para SKPD turut menopang Bappeda agar pembangunan daerah kita boleh maksimal dan lebih baik kedepannya,” tegas Royke. (srisurya)