Manado — Outlet distro telah sejak lama bermunculan di Manado dan lebih dikenal dengan produk-produknya yang berasal dari Bandung.
Berbagai item yang dijual menarik minat banyak anak muda karena selain modelnya yang kekinian, desain produk biasanya menggunakan kalimat dalam bahasa inggris atau Indonesia yang sedang hits dikalangan warganet.
Tapi hal itu ternyata tidak membuat pengusaha distro asal Manado, Glenn Rumetor lantas memilih mengikuti alur yang ada.
Belum genap setengah tahun, usaha distro dengan brand Bifi yang didirikannya sukses menarik perhatian, hingga salah satu TV nasional bahkan memilih Bifi sebagai salah satu endorsment wardrobe-nya.
Kepada BeritaManado.com, Glenn yakin, keputusannya untuk mengangkat muatan lokal Sulawesi Utara diantaranya kata dalam bahasa Manado sekaligus menjaga warisan budaya sebagai putra asli daerah pada setiap produknya memiliki nilai tersendiri hingga dapat menarik perhatian publik.
“Kami menggunakan bahasa Manado tapi bukan kalimat yang panjang. Hanya satu atau beberapa kata saja, pendek tapi Manado skali. Jadi meski dengan konsep distro, tapi kami tampil beda dari sisi muatan lokal dan clothing line sendiri. Satu lagi, yaitu ukuran baju kami tidak menggunakan yang lazimnya dipakai toko-toko, S sampe XL dan seterusnya, tapi disini kami pakai Kecil, Gode, Gode skali dan seterusnya,” ujar Glenn.
Selain kata-kata pada setiap produknya, seperti manarow, sorodo, mama pe gacho, tuang muda, tapalisi, slop salah kiri, slop salah kanan, so orang punya, bukang pang ba hugel dan lain sebagainya, brand-nya pun menarik perhatian karena menggunakan nama Bifi atau semut.
“Saya memilih Bifi karena beberapa alasan, diantaranya dari sisi moral dan kerohanian. Dalam kitab kudus umat Kristen, satu-satunya hewan yang harua dicontoh manusia adalah semut atau Bifi. Disebut disitu, belajarlah dari semut. Selain itu, Bifi juga hewan kecil tapi sangat kuat, bisa mengangkat beban puluhan kali lipat dari bobot butuhnya. Dari situlah nama Bifi diambil,” tambahnya.
Kedepan, produk-produk Bifi pun akan makin lengkap khususnya dengan gaya casual, seperti melengkapi produk untuk anak-anak dan kebutuhan fashion lainnya seperti sepatu.
“Kami punya produk untuk anak-anak. Jadi kami distro tapi juga menyediakan untuk anak-anak. Semua dalam proses dilengkapi, termasuk sepatu dan lainnya,” tutupnya.
Outlet yang menjual produk-produk Bifi, yaitu Warunk Gaya terletak di Kawasan Megamas, tepatnya dua blok dari arah Mall menuju itCenter, buka setiap hari dari pukul 10 pagi sampai 10 malam.
(srisurya)
Manado — Outlet distro telah sejak lama bermunculan di Manado dan lebih dikenal dengan produk-produknya yang berasal dari Bandung.
Berbagai item yang dijual menarik minat banyak anak muda karena selain modelnya yang kekinian, desain produk biasanya menggunakan kalimat dalam bahasa inggris atau Indonesia yang sedang hits dikalangan warganet.
Tapi hal itu ternyata tidak membuat pengusaha distro asal Manado, Glenn Rumetor lantas memilih mengikuti alur yang ada.
Belum genap setengah tahun, usaha distro dengan brand Bifi yang didirikannya sukses menarik perhatian, hingga salah satu TV nasional bahkan memilih Bifi sebagai salah satu endorsment wardrobe-nya.
Kepada BeritaManado.com, Glenn yakin, keputusannya untuk mengangkat muatan lokal Sulawesi Utara diantaranya kata dalam bahasa Manado sekaligus menjaga warisan budaya sebagai putra asli daerah pada setiap produknya memiliki nilai tersendiri hingga dapat menarik perhatian publik.
“Kami menggunakan bahasa Manado tapi bukan kalimat yang panjang. Hanya satu atau beberapa kata saja, pendek tapi Manado skali. Jadi meski dengan konsep distro, tapi kami tampil beda dari sisi muatan lokal dan clothing line sendiri. Satu lagi, yaitu ukuran baju kami tidak menggunakan yang lazimnya dipakai toko-toko, S sampe XL dan seterusnya, tapi disini kami pakai Kecil, Gode, Gode skali dan seterusnya,” ujar Glenn.
Selain kata-kata pada setiap produknya, seperti manarow, sorodo, mama pe gacho, tuang muda, tapalisi, slop salah kiri, slop salah kanan, so orang punya, bukang pang ba hugel dan lain sebagainya, brand-nya pun menarik perhatian karena menggunakan nama Bifi atau semut.
“Saya memilih Bifi karena beberapa alasan, diantaranya dari sisi moral dan kerohanian. Dalam kitab kudus umat Kristen, satu-satunya hewan yang harua dicontoh manusia adalah semut atau Bifi. Disebut disitu, belajarlah dari semut. Selain itu, Bifi juga hewan kecil tapi sangat kuat, bisa mengangkat beban puluhan kali lipat dari bobot butuhnya. Dari situlah nama Bifi diambil,” tambahnya.
Kedepan, produk-produk Bifi pun akan makin lengkap khususnya dengan gaya casual, seperti melengkapi produk untuk anak-anak dan kebutuhan fashion lainnya seperti sepatu.
“Kami punya produk untuk anak-anak. Jadi kami distro tapi juga menyediakan untuk anak-anak. Semua dalam proses dilengkapi, termasuk sepatu dan lainnya,” tutupnya.
Outlet yang menjual produk-produk Bifi, yaitu Warunk Gaya terletak di Kawasan Megamas, tepatnya dua blok dari arah Mall menuju itCenter, buka setiap hari dari pukul 10 pagi sampai 10 malam.
(srisurya)