Harley Mangindaan (kaos hitam) saat menelusuri lokasi-lokasi banjir tahun 2014 silam
Manado – Kehadiran Harley Mangindaan yang bergerak cepat saat bencana banjir bandang awal tahun 2014 lalu, rupanya masih membekas di benak masyarakat. Hal ini membuat nama Harley Mangindaan tak akan pernah dilupakan para korban banjir.
Walaupun sudah mendapatkan banyak bantuan dari beberapa pihak, namun memori bagaimana Harley Mangindaan membantu masyarakat dan menyalurkan sejumlah bantuan awal disaat kejadian perdana, menurut para korban banjir susah dihapus oleh bantuan yang belakangan sudah dijadikan komoditi politik.
“Benar kami terima bantuan besar kemudian hari. Tapi kami tahu, siapa yang tulus dan siapa yang berkepentingan politik. Kami tak akan lupa bagaimana pak Harley Mangindaan basah-basah bersama ibu membawa makanan hangat saat kejadian,” kata Stevany, Farid, Nona, Samsia dan sejumlah warga di Kelurahan Paal 4.
Senada juga diungkapkan warga yang tinggal di kawasan rawan banjir Ketang Baru. Menurut mereka, bantuan awal dari Harley Mangindaan walaupun bersifat kecil seperti makanan siap makan, menjadi begitu besar manfaatnya.
“Kami saat itu sudah basah, kedinginan, kelaparan dan tiba-tiba datang bantuan walaupun hanya supermi yang sudah siap makan, itu akan kami kenang terus. Jadi kalau nanti sekarang baru mau berkoar sudah kasih bantuan, itu kami justru tak simpati,” kata Rizal, Umar, Bongkeng dan sejumlah warga di Kelurahan Ketang Baru Kecamatan Singkil.
Sekadar diinformasikan, beberapa waktu, Harley Mangindaan melakukan napak tilas bencana banjir di Kecamatan Singkil dengan mengunjungi rumah-rumah warga yang terkena dampak banjir tersebut.
Saat itu, Harley Mangindaan berjalan kaki menyusuri Kecamatan Singkil untuk menanyakan mengenai penyaluran bantuan pemerintah serta pemulihan yang dilakukan warga pasca bencana banjir bandang tersebut.
“Kita perlu untuk tahu bagaimana kondisi warga pasca bencana besar. Kalau kita hanya kasih bantuan dari pemerintah tapi kemudian kita tidak cek, justru kita tak tahu perkembangan di masyarakat bagaimana,” kata Harley Mangindaan saat itu. (LeKa)
Harley Mangindaan (kaos hitam) saat menelusuri lokasi-lokasi banjir tahun 2014 silam
Manado – Kehadiran Harley Mangindaan yang bergerak cepat saat bencana banjir bandang awal tahun 2014 lalu, rupanya masih membekas di benak masyarakat. Hal ini membuat nama Harley Mangindaan tak akan pernah dilupakan para korban banjir.
Walaupun sudah mendapatkan banyak bantuan dari beberapa pihak, namun memori bagaimana Harley Mangindaan membantu masyarakat dan menyalurkan sejumlah bantuan awal disaat kejadian perdana, menurut para korban banjir susah dihapus oleh bantuan yang belakangan sudah dijadikan komoditi politik.
“Benar kami terima bantuan besar kemudian hari. Tapi kami tahu, siapa yang tulus dan siapa yang berkepentingan politik. Kami tak akan lupa bagaimana pak Harley Mangindaan basah-basah bersama ibu membawa makanan hangat saat kejadian,” kata Stevany, Farid, Nona, Samsia dan sejumlah warga di Kelurahan Paal 4.
Senada juga diungkapkan warga yang tinggal di kawasan rawan banjir Ketang Baru. Menurut mereka, bantuan awal dari Harley Mangindaan walaupun bersifat kecil seperti makanan siap makan, menjadi begitu besar manfaatnya.
“Kami saat itu sudah basah, kedinginan, kelaparan dan tiba-tiba datang bantuan walaupun hanya supermi yang sudah siap makan, itu akan kami kenang terus. Jadi kalau nanti sekarang baru mau berkoar sudah kasih bantuan, itu kami justru tak simpati,” kata Rizal, Umar, Bongkeng dan sejumlah warga di Kelurahan Ketang Baru Kecamatan Singkil.
Sekadar diinformasikan, beberapa waktu, Harley Mangindaan melakukan napak tilas bencana banjir di Kecamatan Singkil dengan mengunjungi rumah-rumah warga yang terkena dampak banjir tersebut.
Saat itu, Harley Mangindaan berjalan kaki menyusuri Kecamatan Singkil untuk menanyakan mengenai penyaluran bantuan pemerintah serta pemulihan yang dilakukan warga pasca bencana banjir bandang tersebut.
“Kita perlu untuk tahu bagaimana kondisi warga pasca bencana besar. Kalau kita hanya kasih bantuan dari pemerintah tapi kemudian kita tidak cek, justru kita tak tahu perkembangan di masyarakat bagaimana,” kata Harley Mangindaan saat itu. (LeKa)