MANADO – Berbagai ekspresi terlihat pada raut wajah sekitar 1300 calon siswa yang mendaftar di SMKN-I Manado saat melihat hasil kelulusan tes yang ditempel pada beberapa dinding sekolah, Rabu (13/7) sore. Ada yang bahagia namun tidak sedikit juga yang kecewa karena namanya tidak tertera pada lembar pengumuman.
Chrismasty Nonutu, Irene Suawah, Thania Lambey, Shirlina Hermanus, Vinanda Febriana Sondakh dan Sandy Febrian Lantang, yang ikut tes di salah-satu sekolah favorit ini, mengaku harap-harap cemas (H2C) saat menunggu pengumuman sambil duduk di tangga lantai dua sekolah.
“Kalau Tuhan berkenan kami sekolah disini, pasti nama kami akan keluar,” ujar Chrismasty Nonutu diiyakan teman-temannya kepada beritamanado sesaat sebelum pengumuman.
Menariknya keenam remaja ini mengaku satu sekolah semenjak taman kanak-kanak. “Kami sahabat bahkan satu sekolah sejak TK, SD hingga SMP,” tambah Tania Lambey, sambil menyebutkan sekolah mereka sebelumnya, yakni TK Eben Haezar Kapataran, SDN-I Kapataran dan SMPN-I Lembean Timur di Tondano.
Sementara motivasi mereka masuk sekolah kejuruan seperti diutarakan Sandy Lantang, ingin menjadi pengusaha sukses dan dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri. Tidak berharap menjadi pegawai negeri sipil.
“Selama ini khan orientasi kita selalu ingin jadi PNS. Sengaja kami masuk sekolah kejuruan agar kelak nanti kami dapat mandiri dengan membuka lapangan pekerjaan minimal buat diri sendiri, bahkan kalau bisa bagi orang lain juga,” jelas mereka kompak, sambil bergegas karena kertas pengumuman mulai ditempel panitia. (jry)
MANADO – Berbagai ekspresi terlihat pada raut wajah sekitar 1300 calon siswa yang mendaftar di SMKN-I Manado saat melihat hasil kelulusan tes yang ditempel pada beberapa dinding sekolah, Rabu (13/7) sore. Ada yang bahagia namun tidak sedikit juga yang kecewa karena namanya tidak tertera pada lembar pengumuman.
Chrismasty Nonutu, Irene Suawah, Thania Lambey, Shirlina Hermanus, Vinanda Febriana Sondakh dan Sandy Febrian Lantang, yang ikut tes di salah-satu sekolah favorit ini, mengaku harap-harap cemas (H2C) saat menunggu pengumuman sambil duduk di tangga lantai dua sekolah.
“Kalau Tuhan berkenan kami sekolah disini, pasti nama kami akan keluar,” ujar Chrismasty Nonutu diiyakan teman-temannya kepada beritamanado sesaat sebelum pengumuman.
Menariknya keenam remaja ini mengaku satu sekolah semenjak taman kanak-kanak. “Kami sahabat bahkan satu sekolah sejak TK, SD hingga SMP,” tambah Tania Lambey, sambil menyebutkan sekolah mereka sebelumnya, yakni TK Eben Haezar Kapataran, SDN-I Kapataran dan SMPN-I Lembean Timur di Tondano.
Sementara motivasi mereka masuk sekolah kejuruan seperti diutarakan Sandy Lantang, ingin menjadi pengusaha sukses dan dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri. Tidak berharap menjadi pegawai negeri sipil.
“Selama ini khan orientasi kita selalu ingin jadi PNS. Sengaja kami masuk sekolah kejuruan agar kelak nanti kami dapat mandiri dengan membuka lapangan pekerjaan minimal buat diri sendiri, bahkan kalau bisa bagi orang lain juga,” jelas mereka kompak, sambil bergegas karena kertas pengumuman mulai ditempel panitia. (jry)