Sonny Lela (foto Beritamanado)
Manado – Lembaga DPRD Kota Manado tepatnya Komisi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) segera melakukan sidak terhadap swalayan-swalayan yang ada di Kota Manado.
Hal ini dilakukan, guna mengantisipasi adanya perdagangan produk makanan impor diperjual belikan yang sudah kadaluarsa.
“Kami segera turun ke swalayan-swalayan yang saat ini menjamur di Kota Manado. Ini dilakukan untuk mencegah adanya produk bahan makanan impor yang berstatus kadaluarsa,” kata Apriano Ade Saerang, ketua Komisi Kesra.
Ditambahkan Sonny Lela, sekretaris komisi ini bahwa, produk bahan makanan yang dipreoritaskan dalam sidak tersebut yakni produk bahan makanan imporan dari negara luar.
“Memang tidak dapat dipungkiri, produk asing yang dijual belikan harganya relatif murah ketimbang produk dalam negeri. Tapi kami ingin memberikan jaminan apakah produk-produk tersebut aman dikonsumsi masyarakat,” ujar Lela.
Selain itu dikatakannya, pihaknya akan berupaya agar produk-produk yang dijual di swalayan, merupakan hasil dari sumber daya alam lokal.
“Kami juga akan melihat sejauh mana produk asli daerah yang dijualbelikan di swalayan-swalayan tersebut. Karena menurut kami, sangat tepat jika produk daerah yang lebih dipreoritaskan untuk dijual. Bukan produk dari luar daerah atau negara lain yang diperdagangkan,” tandasnya.
Selain itu, Ia pun berharap kualitas dari produk asli daerah lebih ditingkatkan, agar mampu bersaing dengan produk impor atau produk dari daerah lain. (leriandokambey)
Sonny Lela (foto Beritamanado)
Manado – Lembaga DPRD Kota Manado tepatnya Komisi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) segera melakukan sidak terhadap swalayan-swalayan yang ada di Kota Manado.
Hal ini dilakukan, guna mengantisipasi adanya perdagangan produk makanan impor diperjual belikan yang sudah kadaluarsa.
“Kami segera turun ke swalayan-swalayan yang saat ini menjamur di Kota Manado. Ini dilakukan untuk mencegah adanya produk bahan makanan impor yang berstatus kadaluarsa,” kata Apriano Ade Saerang, ketua Komisi Kesra.
Ditambahkan Sonny Lela, sekretaris komisi ini bahwa, produk bahan makanan yang dipreoritaskan dalam sidak tersebut yakni produk bahan makanan imporan dari negara luar.
“Memang tidak dapat dipungkiri, produk asing yang dijual belikan harganya relatif murah ketimbang produk dalam negeri. Tapi kami ingin memberikan jaminan apakah produk-produk tersebut aman dikonsumsi masyarakat,” ujar Lela.
Selain itu dikatakannya, pihaknya akan berupaya agar produk-produk yang dijual di swalayan, merupakan hasil dari sumber daya alam lokal.
“Kami juga akan melihat sejauh mana produk asli daerah yang dijualbelikan di swalayan-swalayan tersebut. Karena menurut kami, sangat tepat jika produk daerah yang lebih dipreoritaskan untuk dijual. Bukan produk dari luar daerah atau negara lain yang diperdagangkan,” tandasnya.
Selain itu, Ia pun berharap kualitas dari produk asli daerah lebih ditingkatkan, agar mampu bersaing dengan produk impor atau produk dari daerah lain. (leriandokambey)