MANADO – Buntut kelangkaan BBM utamanya jenis premium yang berakibat kegelisahan masyarakat, coba dilkarifikasi Sales Representative PT Pertamina, Kristanto. Menurutnya, kelangkaan tidak disebabkan pengurangan kuota, namun lebih pada kepanikan warga sehingga memborong BBM di SPBU.
“Kuota BBM termasuk jenis premium tidak ada pengurangan. Sifat beli masyarakat belakangan ini yang lebih banyak tidak seperti biasanya menjadi penyebab kelangkaan, mengakibatkan stok di SPBU cepat habis. Kami berharap warga mengisi BBM seperti biasa, tidak usah panik,” ujar Kristanto yang didampingi pimpinan Iswana Migas, saat rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPRD Sulut, Selasa (10/05) siang.
Namun penjelasanan Kristanto ternyata tidak memuaskan hampir semua anggota komisi yang hadir, diantaranya, Sherpa Manembu sebagai ketua komisi, Djenri Keintjem, Edwin Lontoh, Syenny Kalangi, Cindy Wurangian, Anton Mamonto, Eddyson Masengi, dan Jhon Mantiri.
“Saya pikir semua yang dikatakan Pak Kristanto hanya alasan saja. Masakkan Pertamina tidak dapat mengatasi kelangkaan, minimal mampu mengantisipasi. Apalagi dikatakan tidak ada pengurangan kuota, jadi masalahnya dimana?” ujar Djenri Keintjem bertanya-tanya..
Bahkan hampir semua anggota komisi mempertanyakan ketidakhadiran Kepala Pertamina Manado untuk hearing , padahal menurut mereka pihak dewan telah mengundang Kepala Pertamina hingga dua kali.
“Kami bukannya tidak menghargai kehadiran Pak Kristanto, tapi yang sangat penting kehadiran Kepala Pertamina, karena banyak hal yang perlu kami tanyakan menyangkut kebijakan, bukan hanya hal teknis yang dijelaskan Pak Kristanto,” tegas Eddyson Masengi, diiyakan Keintjem, Edwin Lontoh, dan beberapa anggota komisi lainnya.
Bahkan lebih keras lagi, Eddyson mengancam akan memanggil paksa Kepala Pertamina Manado pada hearing berikut. “Sesuai undang-undang, kami bisa memanggil paksa pihak terkait untuk hearing jika sudah dua kali mangkir. Padahal kami sudah toleransi pada pemanggilan lalu, Kepala Pertamina beralasan sehingga tidak hadir,” tambahnya. (jry)
MANADO – Buntut kelangkaan BBM utamanya jenis premium yang berakibat kegelisahan masyarakat, coba dilkarifikasi Sales Representative PT Pertamina, Kristanto. Menurutnya, kelangkaan tidak disebabkan pengurangan kuota, namun lebih pada kepanikan warga sehingga memborong BBM di SPBU.
“Kuota BBM termasuk jenis premium tidak ada pengurangan. Sifat beli masyarakat belakangan ini yang lebih banyak tidak seperti biasanya menjadi penyebab kelangkaan, mengakibatkan stok di SPBU cepat habis. Kami berharap warga mengisi BBM seperti biasa, tidak usah panik,” ujar Kristanto yang didampingi pimpinan Iswana Migas, saat rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPRD Sulut, Selasa (10/05) siang.
Namun penjelasanan Kristanto ternyata tidak memuaskan hampir semua anggota komisi yang hadir, diantaranya, Sherpa Manembu sebagai ketua komisi, Djenri Keintjem, Edwin Lontoh, Syenny Kalangi, Cindy Wurangian, Anton Mamonto, Eddyson Masengi, dan Jhon Mantiri.
“Saya pikir semua yang dikatakan Pak Kristanto hanya alasan saja. Masakkan Pertamina tidak dapat mengatasi kelangkaan, minimal mampu mengantisipasi. Apalagi dikatakan tidak ada pengurangan kuota, jadi masalahnya dimana?” ujar Djenri Keintjem bertanya-tanya..
Bahkan hampir semua anggota komisi mempertanyakan ketidakhadiran Kepala Pertamina Manado untuk hearing , padahal menurut mereka pihak dewan telah mengundang Kepala Pertamina hingga dua kali.
“Kami bukannya tidak menghargai kehadiran Pak Kristanto, tapi yang sangat penting kehadiran Kepala Pertamina, karena banyak hal yang perlu kami tanyakan menyangkut kebijakan, bukan hanya hal teknis yang dijelaskan Pak Kristanto,” tegas Eddyson Masengi, diiyakan Keintjem, Edwin Lontoh, dan beberapa anggota komisi lainnya.
Bahkan lebih keras lagi, Eddyson mengancam akan memanggil paksa Kepala Pertamina Manado pada hearing berikut. “Sesuai undang-undang, kami bisa memanggil paksa pihak terkait untuk hearing jika sudah dua kali mangkir. Padahal kami sudah toleransi pada pemanggilan lalu, Kepala Pertamina beralasan sehingga tidak hadir,” tambahnya. (jry)