Manado — Perkembangan sektor pariwisata, terutama angka kedatangan turis di Sulawesi Utara (Sulut) yang makin tinggi turut membuat bumi nyiur melambai menjadi tempat yang cocok dijadikan lokasi pameran pariwisata.
Tak terkecuali bagi daerah lain, seperti Kepulauan Sula, Maluku Utara, yang sejak 22 Mei 2018 lalu melaksanakan pameran Pesona Kepulauan Sula di lantai 1 Manado Town Square (Mantos) I.
Dalam pameran ini turut ditampilkan foto-foto yang menggambarkan kehidupan masyarakat Kepulauan Sula termasuk daerah pantai, hutan, pemukiman penduduk dan lainnya.
Kepada BeritaManado.com, pemandu pameran Rifandi menjelaskan, budaya lokal Kepulauan Sula sebisa mungkin ditampilkan dalam rangkaian foto yang dipajang, seperti salah satu foto yang mengabadikan momen seorang nenek yang ikut mengupas kelapa, padahal terlihat jelas dia sudah tua.
“Tapi sudah begitu disana, itu karena kelapa memang sudah menjadi salah satu mata pencarian pokok disana, dan hal yang biasa saat melihat para lansia turut bekerja,” ujar Rifandi, Kamis (24/5/2018).
Lanjutnya, kekayaan alam di Kepulauan Sula juga bisa menjadi daya tarik tersendiri, salah satu yang terkenal, yaitu madu yang digambarkan dalam satu foto patung lebah yang berada di taman kota Kepulauan Sula.
“Madu yang kami hasilkan termasuk madu tebaik, karena kami mencari madu dari lebah liar bukan melalui proses peternakan lebah, jadi ini masih benar-benar madu hasil dari lebah hutan,” tegas Rifandi.
(RyanLombogia)
Manado — Perkembangan sektor pariwisata, terutama angka kedatangan turis di Sulawesi Utara (Sulut) yang makin tinggi turut membuat bumi nyiur melambai menjadi tempat yang cocok dijadikan lokasi pameran pariwisata.
Tak terkecuali bagi daerah lain, seperti Kepulauan Sula, Maluku Utara, yang sejak 22 Mei 2018 lalu melaksanakan pameran Pesona Kepulauan Sula di lantai 1 Manado Town Square (Mantos) I.
Dalam pameran ini turut ditampilkan foto-foto yang menggambarkan kehidupan masyarakat Kepulauan Sula termasuk daerah pantai, hutan, pemukiman penduduk dan lainnya.
Kepada BeritaManado.com, pemandu pameran Rifandi menjelaskan, budaya lokal Kepulauan Sula sebisa mungkin ditampilkan dalam rangkaian foto yang dipajang, seperti salah satu foto yang mengabadikan momen seorang nenek yang ikut mengupas kelapa, padahal terlihat jelas dia sudah tua.
“Tapi sudah begitu disana, itu karena kelapa memang sudah menjadi salah satu mata pencarian pokok disana, dan hal yang biasa saat melihat para lansia turut bekerja,” ujar Rifandi, Kamis (24/5/2018).
Lanjutnya, kekayaan alam di Kepulauan Sula juga bisa menjadi daya tarik tersendiri, salah satu yang terkenal, yaitu madu yang digambarkan dalam satu foto patung lebah yang berada di taman kota Kepulauan Sula.
“Madu yang kami hasilkan termasuk madu tebaik, karena kami mencari madu dari lebah liar bukan melalui proses peternakan lebah, jadi ini masih benar-benar madu hasil dari lebah hutan,” tegas Rifandi.
(RyanLombogia)