Bitung – Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 2 Kota Bitung, Emma Runtupalit dilaporkan ke polisi karena dinggap semena-mena. Runtupalit dilaporkan oleh seorang guru honorer SMK Negeri 2 Kota Bitung, Shintia Sidete, Kamis (28/8/2014) ke Polsek Bitung Tengah.
“Tanpa alasan yang jelas, saya dipaksa untuk membuat surat pengunduran diri. Sedangkan saya tak tahu berbuat kesalahan apa di sekolah,” kata Sidete usai membut laporan.
Menurut guru mata pelajaran Seni Budaya ini, dirinya siap dikeluarkan dari sekolah asalkan ada alasan yang jelas. Karena alasan dirinya dipaksa membuat surat pengunduran diri oleh Kepsek hanya soal kinerja tak terbukti.
“Ketika semua absensi mengajar saya tunjukkan ke Kepsek karena alasan kinerja, Kepsek malah mencari kesalahan yang lain,” katanya.
Ia sendiri mengaku sudah beberapakali berbicara empat mata dengan Runtupalit untuk mencari tahu akar permasalahan sehingga dirinya dipaksa untuk mundur. Namun Runtupalit mengatakan dirinya telah mendapat laporan-laporan dari guru yang lain soal kinerjanya selama menajar.
“Saya minta agar Kespek mempertemukan dengan para guru-guru yang melapor tersebut, tapi hingga kini tak diindahkan. Malah makin hari saya terus ditekan agar segera membuat surat penduran diri,” katanya.
Harusnya kata Sidete, Runtupalit sebagai pemimpin tidak hanya mendengar sepihak laporan para guru tentang dirinya. Tapi Runtupalit tetap bersikukuh mempercayai apa yang telah didengar dari guru lain tanpa ada klarifikasi.
Sementara itu Kapolsek Bitung Tengah, Kompol Nivani Jansen membenarkan laporan guru honorer itu. Dan pihaknya langsung menangani dengan cara melakukan mediasi antara Kepsek SMK Negeri 2 dengan pelapor.(abinenobm)
Bitung – Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 2 Kota Bitung, Emma Runtupalit dilaporkan ke polisi karena dinggap semena-mena. Runtupalit dilaporkan oleh seorang guru honorer SMK Negeri 2 Kota Bitung, Shintia Sidete, Kamis (28/8/2014) ke Polsek Bitung Tengah.
“Tanpa alasan yang jelas, saya dipaksa untuk membuat surat pengunduran diri. Sedangkan saya tak tahu berbuat kesalahan apa di sekolah,” kata Sidete usai membut laporan.
Menurut guru mata pelajaran Seni Budaya ini, dirinya siap dikeluarkan dari sekolah asalkan ada alasan yang jelas. Karena alasan dirinya dipaksa membuat surat pengunduran diri oleh Kepsek hanya soal kinerja tak terbukti.
“Ketika semua absensi mengajar saya tunjukkan ke Kepsek karena alasan kinerja, Kepsek malah mencari kesalahan yang lain,” katanya.
Ia sendiri mengaku sudah beberapakali berbicara empat mata dengan Runtupalit untuk mencari tahu akar permasalahan sehingga dirinya dipaksa untuk mundur. Namun Runtupalit mengatakan dirinya telah mendapat laporan-laporan dari guru yang lain soal kinerjanya selama menajar.
“Saya minta agar Kespek mempertemukan dengan para guru-guru yang melapor tersebut, tapi hingga kini tak diindahkan. Malah makin hari saya terus ditekan agar segera membuat surat penduran diri,” katanya.
Harusnya kata Sidete, Runtupalit sebagai pemimpin tidak hanya mendengar sepihak laporan para guru tentang dirinya. Tapi Runtupalit tetap bersikukuh mempercayai apa yang telah didengar dari guru lain tanpa ada klarifikasi.
Sementara itu Kapolsek Bitung Tengah, Kompol Nivani Jansen membenarkan laporan guru honorer itu. Dan pihaknya langsung menangani dengan cara melakukan mediasi antara Kepsek SMK Negeri 2 dengan pelapor.(abinenobm)