Manado, BeritaManado.Com – Meskipun telah menempati gedung baru di Kairagi, jalan raya Manado-Bitung, ternyata tidak cukup direspon anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara melalui intensitas kehadiran lebih tinggi.
Pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Manuel Tumbelaka, berpendapat kehadiran minim anggota DPRD Sulut di gedung baru sangat memiriskan.
“Kabar kehadiran minim anggota DPRD di gedung baru yang belum lama ditempati tentu sangat memiriskan. Gedung mewah dan megah ini dibangun dengan biaya sangat tinggi yang konon diatas Rp. 90.000.000.000,- (Sembilan Puluh Milyar Rupiah),” tukas Taufik Tumbelaka kepada BeritaManado.Com, Senin (30/10/2017).
Lanjut mantan aktivis UGM ini, kehadira minim anggota DPRD seakan-akan gedung baru menjadi mubazir dan jika dilihat dari sisi efisiensi anggaran maka sama saja pemborosan karena tidak difungsikan secara maksimal.
“Ada baiknya ruangan-ruangan kerja dari para anggota DPRD Sulut disewakan saja kepada pihak lain dari pada sering kosong karena ‘Sang Empu-nya’ jarang masuk kantor. Kan dengan disewakannya ruang kerja itu akan bisa menghasilkan pemasukan uang sewa yang akan membantu menambah penghasilan pendapatan daerah. Jika nantinya ruang kerja anggota DPRD Sulut yang sering kosong disewakan maka saya siap menjadi sale marketing-nya,” seloroh Taufik Tumbelaka sambil tersenyum. (JerryPalohoon)
Manado, BeritaManado.Com – Meskipun telah menempati gedung baru di Kairagi, jalan raya Manado-Bitung, ternyata tidak cukup direspon anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara melalui intensitas kehadiran lebih tinggi.
Pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Manuel Tumbelaka, berpendapat kehadiran minim anggota DPRD Sulut di gedung baru sangat memiriskan.
“Kabar kehadiran minim anggota DPRD di gedung baru yang belum lama ditempati tentu sangat memiriskan. Gedung mewah dan megah ini dibangun dengan biaya sangat tinggi yang konon diatas Rp. 90.000.000.000,- (Sembilan Puluh Milyar Rupiah),” tukas Taufik Tumbelaka kepada BeritaManado.Com, Senin (30/10/2017).
Lanjut mantan aktivis UGM ini, kehadira minim anggota DPRD seakan-akan gedung baru menjadi mubazir dan jika dilihat dari sisi efisiensi anggaran maka sama saja pemborosan karena tidak difungsikan secara maksimal.
“Ada baiknya ruangan-ruangan kerja dari para anggota DPRD Sulut disewakan saja kepada pihak lain dari pada sering kosong karena ‘Sang Empu-nya’ jarang masuk kantor. Kan dengan disewakannya ruang kerja itu akan bisa menghasilkan pemasukan uang sewa yang akan membantu menambah penghasilan pendapatan daerah. Jika nantinya ruang kerja anggota DPRD Sulut yang sering kosong disewakan maka saya siap menjadi sale marketing-nya,” seloroh Taufik Tumbelaka sambil tersenyum. (JerryPalohoon)