Ferlansius Pangalila (foto ist)
Manado – Terjadinya bencana banjir di Kota Manado di tiga tahun terakhir disetiap awal tahunnya, oleh sejumlah kalangan dikaitkan dengan peroritas pembangunan yang ditargetkan pemerintah yang tidak ramah lingkungan.
“Menurut saya, banyak pembangunan yang saat ini hanya menekankan pada aspek pengembangan kota tanpa memperhatikan masalah lingkungan hidup,” tutur Ferlansius Pangalila aktivis muda Sulut.
Ketua Umum Komisariat Daerah (Komda) Pemuda Katolik Provinsi Sulut ini pun menegaskan, pengambilan kebijakan yang kurang tepat dan mengabaikan aspek lingkungan merupakan faktor utama sehingga bencana terus saja mengancam kenyamanan dan keselamatan dari masyarakat Kota Manado.
“Bencana yang terjadi tahun 2014 lalu bisa saja terjadi lagi di Kota Manado, dan ini dikarenakan kurang bijaknya semua stakeholder terlebih pemerintah dalam menyikapi masalah lingkungan hidup. Manado akan mengalami masalah lingkungan hidup yang sangat serius kurang dari sepuluh tahun ke depan. Sekarang saja, sudah mulai terasa Kota Manado sebagai kota yang tidak nyaman,” tegas Pangalila.
Ia pun berharap dengan adanya rentetan bencana banjir di Kota Manado menjadi peringatan agar adanya perhatian terhadap lingkungan hidup, termasuk dalam pengambil kebijakan.
“Semua pihak turut berperan dalam mengantisipasi terjadinya bencana. Kebersihan sungai dan drainase harus dijaga. Pemerintah perlu harus lebih peka dengan menyiapkan sarana infrastruktur yang memadai, ijin perombakan bukit dan ketersediaan daerah resapan air,” tandas Alumnus Fakultas Hukum Unsrat ini. (leriandokambey)
Ferlansius Pangalila (foto ist)
Manado – Terjadinya bencana banjir di Kota Manado di tiga tahun terakhir disetiap awal tahunnya, oleh sejumlah kalangan dikaitkan dengan peroritas pembangunan yang ditargetkan pemerintah yang tidak ramah lingkungan.
“Menurut saya, banyak pembangunan yang saat ini hanya menekankan pada aspek pengembangan kota tanpa memperhatikan masalah lingkungan hidup,” tutur Ferlansius Pangalila aktivis muda Sulut.
Ketua Umum Komisariat Daerah (Komda) Pemuda Katolik Provinsi Sulut ini pun menegaskan, pengambilan kebijakan yang kurang tepat dan mengabaikan aspek lingkungan merupakan faktor utama sehingga bencana terus saja mengancam kenyamanan dan keselamatan dari masyarakat Kota Manado.
“Bencana yang terjadi tahun 2014 lalu bisa saja terjadi lagi di Kota Manado, dan ini dikarenakan kurang bijaknya semua stakeholder terlebih pemerintah dalam menyikapi masalah lingkungan hidup. Manado akan mengalami masalah lingkungan hidup yang sangat serius kurang dari sepuluh tahun ke depan. Sekarang saja, sudah mulai terasa Kota Manado sebagai kota yang tidak nyaman,” tegas Pangalila.
Ia pun berharap dengan adanya rentetan bencana banjir di Kota Manado menjadi peringatan agar adanya perhatian terhadap lingkungan hidup, termasuk dalam pengambil kebijakan.
“Semua pihak turut berperan dalam mengantisipasi terjadinya bencana. Kebersihan sungai dan drainase harus dijaga. Pemerintah perlu harus lebih peka dengan menyiapkan sarana infrastruktur yang memadai, ijin perombakan bukit dan ketersediaan daerah resapan air,” tandas Alumnus Fakultas Hukum Unsrat ini. (leriandokambey)