SIAU— Pemandangan menarik terlihat dalam proses sidang yang digelar Pengandilan Negeri (PN) Tahuna di Ulu Siau. Lokasi sidang tepat di kompleks terminal Ulu Siau tidak pernah ada kasus korupsi yang disidang. Paling banyak hanya kasus penganiayaan, bahkan ada kasus penganiayaan ringan atau tindak pidana ringan (tipiring).
“Jujur saja, kami malu melihat penegakan supremasi hukum di Sitaro. Kasus pemukulan antara ibu-ibu saja yang bermula dari ‘karlota’ masuk persidangan, eh anehnya kasus dugaan korupsi yang menghabiskan uang rakyat hingga milyaran tidak tersentuh sama sekali,” koar Koordinator Sitaro Coruption Watch (SCW), Victor Salindeho.
Sementara itu, Hardi Karia Tatodi SH, salah seorang pengacara yang sepekan ini terlibat dalam persidangan mengaku kasus yang ditanganinya, hakim member putusan yang cukup adil. “Klien kami diputus kurungan badan 5 hari. Namun karena tersangka sudah sempat ditahan 5 hari jadi tidak perlu lagi ditahan,” urai Tatodi.(nadine)
SIAU— Pemandangan menarik terlihat dalam proses sidang yang digelar Pengandilan Negeri (PN) Tahuna di Ulu Siau. Lokasi sidang tepat di kompleks terminal Ulu Siau tidak pernah ada kasus korupsi yang disidang. Paling banyak hanya kasus penganiayaan, bahkan ada kasus penganiayaan ringan atau tindak pidana ringan (tipiring).
“Jujur saja, kami malu melihat penegakan supremasi hukum di Sitaro. Kasus pemukulan antara ibu-ibu saja yang bermula dari ‘karlota’ masuk persidangan, eh anehnya kasus dugaan korupsi yang menghabiskan uang rakyat hingga milyaran tidak tersentuh sama sekali,” koar Koordinator Sitaro Coruption Watch (SCW), Victor Salindeho.
Sementara itu, Hardi Karia Tatodi SH, salah seorang pengacara yang sepekan ini terlibat dalam persidangan mengaku kasus yang ditanganinya, hakim member putusan yang cukup adil. “Klien kami diputus kurungan badan 5 hari. Namun karena tersangka sudah sempat ditahan 5 hari jadi tidak perlu lagi ditahan,” urai Tatodi.(nadine)