Manado — Tindak kekerasan saat bekerja kini kembali dialami oleh driver Go-Jek, atas nama Gideon.
Gideon yang pada Jumat (1/12/2017) lalu mendapat pesanan Go-Food di Kampung Baru , kelurahan Teling atas, harus menerima aksi pemukulan oleh dua orang pelaku yang disebut sebagai tukang ojek pangkalan dengan sebatang balok hingga babak belur.
Dari informasi yang diterima, Gideon awalnya sempat meminta ijin kepada rekan-rekan sesama ojek di pangkalan, tapi begitu kembali usai mengatarkan pesanan Go-Food, Gideon dihadang oleh dua orang hingga pemukulan tak bisa dihindari.
Gideon pun mengalami luka memar dan bengkak di bagian wajah dan punggung, sedangkan bagian kepala tidak terkena pukulan berarti karena Gideon menggunakan helm.
Istri korban Gideon pun sangat tidak terima atas tindak kekerasan yang dialami sang suami karena apa yang dilakukan halal demi mencukupi kebutuhan keluarga, apalagi kuat dugaan yang melakukan pemukulan adalah sesama tukang ojek, tapi di pangkalan.
“Deon bilang waktu pertama masuk lorong ada empat tukang ojek di pangkalan, begitu dia kaluar tinggal dua di pangkalan dan dua pelaku itu main pukul. Jadi kuat dugaan, dua pelaku itu tukang ojek,” jelas istri Gideon.
Gideon pun akhirnya menghubungi rekan-rekan sesama driver Go-Jek untuk menginformasikan kondisinya saat itu.
Tak tinggal diam, rekan-rekan Gideon yang berasal dari berbagai komunitas yang tergabung dalam Wadah Asosiasi Online (WAO) Sulut langsung mengantar Gideon ke Polsek Wanea guna melaporkan hal tersebut.
Kasubag Humas Polresta Manado AKP Roly Sahelangi pun membenarkan adanya laporan tersebut dan memastikan kasus tersebut sedang berproses secara hukum kepada sejumlah wartawan, Minggu (3/12/2017).
“Kasus ini sedang dalam penyelidikan Polsek Wanea,” kata Sahelangi.
(srisurya)
Manado — Tindak kekerasan saat bekerja kini kembali dialami oleh driver Go-Jek, atas nama Gideon.
Gideon yang pada Jumat (1/12/2017) lalu mendapat pesanan Go-Food di Kampung Baru , kelurahan Teling atas, harus menerima aksi pemukulan oleh dua orang pelaku yang disebut sebagai tukang ojek pangkalan dengan sebatang balok hingga babak belur.
Dari informasi yang diterima, Gideon awalnya sempat meminta ijin kepada rekan-rekan sesama ojek di pangkalan, tapi begitu kembali usai mengatarkan pesanan Go-Food, Gideon dihadang oleh dua orang hingga pemukulan tak bisa dihindari.
Gideon pun mengalami luka memar dan bengkak di bagian wajah dan punggung, sedangkan bagian kepala tidak terkena pukulan berarti karena Gideon menggunakan helm.
Istri korban Gideon pun sangat tidak terima atas tindak kekerasan yang dialami sang suami karena apa yang dilakukan halal demi mencukupi kebutuhan keluarga, apalagi kuat dugaan yang melakukan pemukulan adalah sesama tukang ojek, tapi di pangkalan.
“Deon bilang waktu pertama masuk lorong ada empat tukang ojek di pangkalan, begitu dia kaluar tinggal dua di pangkalan dan dua pelaku itu main pukul. Jadi kuat dugaan, dua pelaku itu tukang ojek,” jelas istri Gideon.
Gideon pun akhirnya menghubungi rekan-rekan sesama driver Go-Jek untuk menginformasikan kondisinya saat itu.
Tak tinggal diam, rekan-rekan Gideon yang berasal dari berbagai komunitas yang tergabung dalam Wadah Asosiasi Online (WAO) Sulut langsung mengantar Gideon ke Polsek Wanea guna melaporkan hal tersebut.
Kasubag Humas Polresta Manado AKP Roly Sahelangi pun membenarkan adanya laporan tersebut dan memastikan kasus tersebut sedang berproses secara hukum kepada sejumlah wartawan, Minggu (3/12/2017).
“Kasus ini sedang dalam penyelidikan Polsek Wanea,” kata Sahelangi.
(srisurya)