Manado – Kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok, tidak hanya membuat atmosfer politik dan sosial di DKI Jakarta panas, tapi juga beberapa daerah di Indonesia.
Terkait hal tersebut, kepada BeritaManado.com, Pendeta HKBP yang juga adalah anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Republik Indonesia, Saut Hamonangan Sirait MTh mengatakan, melebarnya kasus Ahok ke ranah publik karena ada urusannya dengan unsur politik, padahal kalau ditanggapi dengan matang dan dewasa, efeknya tidak akan lebih besar dari yang sekarang ini.
“Kasus Ahok itu personal seharusnya. Merembes menjadi urusan publik karena unsur politik, terutama saat proses pilkada berlangsung dan Ahok sudah ditetapkan jadi pasangan calon. Sejauh ditanggapi dengam matang dan dewasa, tensi itu tidak akan meledak dan akan menurun seiring hiruk pikuk kompetisi pilkada berakhir,” ujar Saut Sirait.
Lanjutnya, sebagai seorang Pendeta, dirinya mengajak masyarakat untuk semakin memaknai agama pada ajaran yang paling luhur, yang mengajarkan manusia untuk berbuat baik.
“Sebagai Pendeta, saya berusaha membuka dialog kepada warga untuk memaknai agama itu pada ajaran yang paling luhur, pada inti yang dikehendaki Tuhan pada manusia beragama, yaitu melenyapkan kejahatan, mengasihi sesama seperti diri sendiri. Dengan pemahaman itu akan lahir solidaritas sosial, keadilan dan kebersamaan,” tambahnya. (srisurya)