Manado – Perayaan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara (HKMAN) 2018 dan ulang tahun Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ke-19, Sabtu (17/3/2018) besok di Benteng Moraya Tondano, dipastikan bakal meriah.
Karenanya, Kegiatan tersebut bakal dihadiri Presiden RI Joko Widodo yang diwakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, serta Gubernur Sulut, Olly Dodokambey dan akan ada pementasan seni budaya serta galeri.
Hal ini diungkapkan Ketua AMAN Sulut, Rivo Gosal saat berjumpa dengan sejumlah wartawan nasional dan lokal Manado di Hotel Lion Manado, Jumat (15/3/2018
Menurut Rivo Gosal, benteng Moraya dipilih karena merupakan tempat bersejarah, dimana waktu itu telah terjadi perang besar-besaran antara suku Minahasa dengan kolonial Belanda, sehingga Tondano dikenal sebagai tempat genangan darah.
“Jadi besok semua peserta Rakernas V AMAN dan anggota serta komunitas adat lokal akan terkumpul di lapangan Sam Ratulangi, berjalan sekitar1,3 km menuju
menuju ke Benteng Moraya untuk merayakan HKMAN,” kata Rivo Gosal.
Rivo Gosal, juga menjelaskan sedikit mengenai perjuangan masyarakat di tanah Nyiur Melambai untuk mempertahankan tanah wilayah adat yang mulai direbut kaum kapitalis berkedok pembangunan pemerintah.
“Ada hal urgensi seperti waruga dan batu perbatasan mulai dihancurkan, bahkan banyak diantaranya adalah program Pemerintah sendiri. Sejauh ini sudah banyak yang dihancurkan, padahal di Sulut setiap kampung punya batu penanda. Karena itu dibalik kejadian tersebut salah satu yang berjuang adalah sekolah adat,” pungkasn Rivo Gosal.
(Anes Tumengkol)
Manado – Perayaan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara (HKMAN) 2018 dan ulang tahun Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ke-19, Sabtu (17/3/2018) besok di Benteng Moraya Tondano, dipastikan bakal meriah.
Karenanya, Kegiatan tersebut bakal dihadiri Presiden RI Joko Widodo yang diwakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, serta Gubernur Sulut, Olly Dodokambey dan akan ada pementasan seni budaya serta galeri.
Hal ini diungkapkan Ketua AMAN Sulut, Rivo Gosal saat berjumpa dengan sejumlah wartawan nasional dan lokal Manado di Hotel Lion Manado, Jumat (15/3/2018
Menurut Rivo Gosal, benteng Moraya dipilih karena merupakan tempat bersejarah, dimana waktu itu telah terjadi perang besar-besaran antara suku Minahasa dengan kolonial Belanda, sehingga Tondano dikenal sebagai tempat genangan darah.
“Jadi besok semua peserta Rakernas V AMAN dan anggota serta komunitas adat lokal akan terkumpul di lapangan Sam Ratulangi, berjalan sekitar1,3 km menuju
menuju ke Benteng Moraya untuk merayakan HKMAN,” kata Rivo Gosal.
Rivo Gosal, juga menjelaskan sedikit mengenai perjuangan masyarakat di tanah Nyiur Melambai untuk mempertahankan tanah wilayah adat yang mulai direbut kaum kapitalis berkedok pembangunan pemerintah.
“Ada hal urgensi seperti waruga dan batu perbatasan mulai dihancurkan, bahkan banyak diantaranya adalah program Pemerintah sendiri. Sejauh ini sudah banyak yang dihancurkan, padahal di Sulut setiap kampung punya batu penanda. Karena itu dibalik kejadian tersebut salah satu yang berjuang adalah sekolah adat,” pungkasn Rivo Gosal.
(Anes Tumengkol)