Manado, BeritaManado.com – Meskipun hanya menampilkan satu pasangan kontestan namun Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Minahasa Tenggara memiliki tingkat kerawanan tinggi.
Demikian pendapat Sekretaris DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara, Tonny Lasut, pada diskusi “Mewujudkan Pemilukada Aman dan Damai” yang digelar Forum Wartawan DPRD (Forward) Sulut, bekerjasama dengan Lembaga Kajian Sosial dan Politik Tumbelaka Akademic, di Rumah Kopi Sario, Jumat (9/2/2018) lalu.
“Berdasarkan pengalaman di dua pilkada sebelumnya bahwa Minahasa Tenggara termasuk rawan sehingga dibutuhkan sinergitas baik penyelenggara pilkada dan aparat keamanan,” jelas Tonny Lasut.
Terkait pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di setiap penyelenggaraan Pemilukada, Tonny Lasut justru mengkritisi peran pemerintah melalui Aparatur Sipil Negara (ASN) banyak yang tidak netral.
“Aturan pemilu sudah bagus tapi kadang yang melanggar justru dari unsur pemerintah sendiri, saya tidak akan merinci. Mudah-mudahan Pilkada serentak 29 Juni 2018 di lima kabupaten dan satu kota di Sulawesi Utara bebas dari tindakan tidak netral pemerintah dalam hal ini ASN,” tukas Tonny Lasut pada diskusi yang dimoderatori Wapemred BeritaManado.com, Jerry Palohoon, menghadirkan keynote speaker Kapolda Sulut, Irjen Pol Bambang Waskito, Ketua Komisi 1 DPRD Sulut, Drs Ferdinand Mewengkang MM dan akademisi Unsrat, Dr Ivan Kaunang.
(JerryPalohoon)
Manado, BeritaManado.com – Meskipun hanya menampilkan satu pasangan kontestan namun Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Minahasa Tenggara memiliki tingkat kerawanan tinggi.
Demikian pendapat Sekretaris DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara, Tonny Lasut, pada diskusi “Mewujudkan Pemilukada Aman dan Damai” yang digelar Forum Wartawan DPRD (Forward) Sulut, bekerjasama dengan Lembaga Kajian Sosial dan Politik Tumbelaka Akademic, di Rumah Kopi Sario, Jumat (9/2/2018) lalu.
“Berdasarkan pengalaman di dua pilkada sebelumnya bahwa Minahasa Tenggara termasuk rawan sehingga dibutuhkan sinergitas baik penyelenggara pilkada dan aparat keamanan,” jelas Tonny Lasut.
Terkait pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di setiap penyelenggaraan Pemilukada, Tonny Lasut justru mengkritisi peran pemerintah melalui Aparatur Sipil Negara (ASN) banyak yang tidak netral.
“Aturan pemilu sudah bagus tapi kadang yang melanggar justru dari unsur pemerintah sendiri, saya tidak akan merinci. Mudah-mudahan Pilkada serentak 29 Juni 2018 di lima kabupaten dan satu kota di Sulawesi Utara bebas dari tindakan tidak netral pemerintah dalam hal ini ASN,” tukas Tonny Lasut pada diskusi yang dimoderatori Wapemred BeritaManado.com, Jerry Palohoon, menghadirkan keynote speaker Kapolda Sulut, Irjen Pol Bambang Waskito, Ketua Komisi 1 DPRD Sulut, Drs Ferdinand Mewengkang MM dan akademisi Unsrat, Dr Ivan Kaunang.
(JerryPalohoon)