Atribut kaos bertuliskan #2018 Ganti Bupati Mitra yang diposting di grup facebook KKMT
Ratahan, BeritaManado.com – Tensi politik pada masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) kian panas.
Pasangan calon tunggal bupati James Sumendap SH dan wakil bupati Drs Jocke Legi (JS-Oke), kini mendapat perlawan sengit dari tim kotak kosong (KoKo).
Setelah beberapa waktu sebelumnya tim pasangan calon JS-Oke dan tim KoKo terlibat perang status dan komentar dalam sejumlah postingan di media sosial facebook, beberapa hari terakhir tim KoKo mulai bergerak dengan memasang alat peraga kampanye (APK) baliho berisi sosialisasi untuk memilih kolom kosong di Pilkada 27 Juni 2018 mendatang.
Teranyar, pada Selasa (17/4/2018), tampak beredar luas di sosial media facebook kaos-kaos bertuliskan #2018 Ganti Bupati Mitra. Kondisi ini sontak menimbulkan beragam tanggapan, satu diantaranya datang dari tim Paslon JS-Oke.
“Apa yang dimainkan saat ini merupakan sebuah isu pembodohan kepada masyarakat. Mengapa? Karena jargon #2018 Ganti Bupati Mitra bagi kami sangat tidak tepat. Kalo jargon ini dihembuskan pada tahun 2017 bisa saja secara logika diterima. Tapi ketika jargon tersebut muncul tahun 2018, ini bagian dari propaganda,” tegas Veppy Rambi saat menghubungi BeritaManado.com, Selasa (17/4/2018).
Ditegaskan Veppy, bukan masalah jika lawan-lawan politik JS-Oke membuat jargon-jargon dalam bentuk apapun. Hanya saja jangan melakukan pembodohan kepada masyarakat. “Kita harus mampu membuat hal-hal yang konsepnya jelas, terarah, dan mendidik agar supaya masyarakat tidak kebingungan,” tukas Veppy.
(rulan sandag)
Atribut kaos bertuliskan #2018 Ganti Bupati Mitra yang diposting di grup facebook KKMT
Ratahan, BeritaManado.com – Tensi politik pada masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) kian panas.
Pasangan calon tunggal bupati James Sumendap SH dan wakil bupati Drs Jocke Legi (JS-Oke), kini mendapat perlawan sengit dari tim kotak kosong (KoKo).
Setelah beberapa waktu sebelumnya tim pasangan calon JS-Oke dan tim KoKo terlibat perang status dan komentar dalam sejumlah postingan di media sosial facebook, beberapa hari terakhir tim KoKo mulai bergerak dengan memasang alat peraga kampanye (APK) baliho berisi sosialisasi untuk memilih kolom kosong di Pilkada 27 Juni 2018 mendatang.
Teranyar, pada Selasa (17/4/2018), tampak beredar luas di sosial media facebook kaos-kaos bertuliskan #2018 Ganti Bupati Mitra. Kondisi ini sontak menimbulkan beragam tanggapan, satu diantaranya datang dari tim Paslon JS-Oke.
“Apa yang dimainkan saat ini merupakan sebuah isu pembodohan kepada masyarakat. Mengapa? Karena jargon #2018 Ganti Bupati Mitra bagi kami sangat tidak tepat. Kalo jargon ini dihembuskan pada tahun 2017 bisa saja secara logika diterima. Tapi ketika jargon tersebut muncul tahun 2018, ini bagian dari propaganda,” tegas Veppy Rambi saat menghubungi BeritaManado.com, Selasa (17/4/2018).
Ditegaskan Veppy, bukan masalah jika lawan-lawan politik JS-Oke membuat jargon-jargon dalam bentuk apapun. Hanya saja jangan melakukan pembodohan kepada masyarakat. “Kita harus mampu membuat hal-hal yang konsepnya jelas, terarah, dan mendidik agar supaya masyarakat tidak kebingungan,” tukas Veppy.
(rulan sandag)