Tondano – Walau berada di wilayah Sulawesi Utara (Sulut), Kampus IPDN yang rencananya bakal dibangun di Desa Tampusu, Minahasa ternyata kebanyakan pekerjanya berasal dari pulau Jawa. Minimnya tenaga dari daerah ini dikarenakan upah yang diminta terlalu tinggi kepada kontraktor.
Irwan, yang sehari-harinya bertugas sebagai mandor atau pengawas pekerjaan di Kampus IPDN, menuturkan upah tenaga kerja dari daerah ini khususnya Minahasa diakuinya mahal. “Jadi kami banyak mempekerjakan tenaga dari Jawa,” katanya, Senin (30/4).
Ia mengakui buruh dari Jawa hanya diberi upah Rp 30 ribu per hari, sedangkan dari Minahasa di atas angka tersebut. “Pekerja dari Jawa ada sekitar 250 sampai 300 orang di sini,” ucapnya. (ceci)
Tondano – Walau berada di wilayah Sulawesi Utara (Sulut), Kampus IPDN yang rencananya bakal dibangun di Desa Tampusu, Minahasa ternyata kebanyakan pekerjanya berasal dari pulau Jawa. Minimnya tenaga dari daerah ini dikarenakan upah yang diminta terlalu tinggi kepada kontraktor.
Irwan, yang sehari-harinya bertugas sebagai mandor atau pengawas pekerjaan di Kampus IPDN, menuturkan upah tenaga kerja dari daerah ini khususnya Minahasa diakuinya mahal. “Jadi kami banyak mempekerjakan tenaga dari Jawa,” katanya, Senin (30/4).
Ia mengakui buruh dari Jawa hanya diberi upah Rp 30 ribu per hari, sedangkan dari Minahasa di atas angka tersebut. “Pekerja dari Jawa ada sekitar 250 sampai 300 orang di sini,” ucapnya. (ceci)