Amurang, BeritaManado — Janji Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan (Minsel), Bupati Christiany Eugenia Paruntu SE dan Wakil Bupati Franky Donny Wongkar SH untuk tidak ada lagi tunggakan dana Sertifikasi Guru di tahun 2017 dibuktikan.
Informasi yang diperoleh BeritaManado.com dari Kepala Dinas Pendidikan Minsel, DR Fietber Raco pada Senin (18/12/2017) mengatakan paling lambat Selasa besok sudah tersalur untuk 1.564 guru sertifikasi.
“Total anggaran yang disalurkan pada akhir tahun ini sebesar Rp 16,9 miliar dan diserahkan hanya dalam satu tahap. Dengan demikian apa yang menjadi komitmen ibu bupati benar-benar dijalankan,” ujar Fietber Raco saat ditemui di kantornya.
Dirinya mengingatkan kepada guru sertifikasi untuk menggunakan dana tersebut untuk meningkatkan kemampuan juga kualitas ajar. Sebab menurutnya ada ketentuan 15 persen dana sertifikasi harus digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Bila hal ini tidak diindahkan, maka tahun depan penyaluran TSG akan ditangguhkan. Nanti bila telah memenuhi kewajiban baru dibuka kembali. Paling tidak guru sertifikasi sudah memiliki laptop dan digunakan aktif untuk KBM,” kata Fietber Raco.
Jika hal itu tidak dipenuhi, berarti dinilai tidak lolos kualifikasi sebagai guru sertifikasi. Kami pasti akan tegas soal itu tahun depan, tidak ada tawar menawar lagi karena ini masalah kualitas ajar dan anak didik.
(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado — Janji Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan (Minsel), Bupati Christiany Eugenia Paruntu SE dan Wakil Bupati Franky Donny Wongkar SH untuk tidak ada lagi tunggakan dana Sertifikasi Guru di tahun 2017 dibuktikan.
Informasi yang diperoleh BeritaManado.com dari Kepala Dinas Pendidikan Minsel, DR Fietber Raco pada Senin (18/12/2017) mengatakan paling lambat Selasa besok sudah tersalur untuk 1.564 guru sertifikasi.
“Total anggaran yang disalurkan pada akhir tahun ini sebesar Rp 16,9 miliar dan diserahkan hanya dalam satu tahap. Dengan demikian apa yang menjadi komitmen ibu bupati benar-benar dijalankan,” ujar Fietber Raco saat ditemui di kantornya.
Dirinya mengingatkan kepada guru sertifikasi untuk menggunakan dana tersebut untuk meningkatkan kemampuan juga kualitas ajar. Sebab menurutnya ada ketentuan 15 persen dana sertifikasi harus digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Bila hal ini tidak diindahkan, maka tahun depan penyaluran TSG akan ditangguhkan. Nanti bila telah memenuhi kewajiban baru dibuka kembali. Paling tidak guru sertifikasi sudah memiliki laptop dan digunakan aktif untuk KBM,” kata Fietber Raco.
Jika hal itu tidak dipenuhi, berarti dinilai tidak lolos kualifikasi sebagai guru sertifikasi. Kami pasti akan tegas soal itu tahun depan, tidak ada tawar menawar lagi karena ini masalah kualitas ajar dan anak didik.
(TamuraWatung)