Manado – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado hari ini telah memulai kegiatan Jurnalisme Lingkungan yang diawali dengan dialog atau talkshow di radio Smart FM Manado, Jumat (22/7/16).
Hadir dalam Radio Talkshow itu Ketua AJI Manado Yoseph E. Ikanubun, Sekretaris Fernando Lumowa dan Aktifis Lingkungan Jull Takaliuang.
Dalam diskusi radio talkshow AJI Manado mengawali dengan memberikan penyampaikan kepada public atau masyarakat tentang kegiatan AJI Manado selama tahun 2016 ini.
Ketua AJI Manado Yoseph Ikanubun mengatakan, program Jurnalisme Lingkungan ini mendapat dukungan sepenuhnya dari AJI Indonesia dan Developmant and Peace (DNP) sebagai sumber dana. Dimana lembaga donor dari DaP ini akan membiayai seluruh program kerja AJI Manado selama kegiatan Jurnalisme Lingkungan.
“Jadi nanti ada banyak kegiatan yang kita akan laksanakan dan salah satunya adalah radio talkhsow ini,” kata Ikanubun.
Selain Ikanubun, Sekretaris AJI Manado Lumowa mengatakan, kegiatan ini akan diadakan selama bulan Juli hingga Desember mendatang, dan banyak kegiatan yang akan di laksanakan nanti yang salah satunya dialog interaktif diskusi publik radio hari ini.
Lumowa mendambahkan, talkhsow di radio ini akan di adakan selama empat (4) kali selama program ini berjalan dengan DaP dan ada 4 media elektronik telah di pilih untuk menyampaikan kegiatan AJI Manado.
Selain itu menurut Lumowa, untuk di radio nanti juga pihaknya akan memutarkan iklan dan sosialisasi kegiatan, selain radio talkhsow, ini dilakukan agar media lain bisa mendapat dan menjadi saluran informasi program AJI Manado.
“kami harapkan teman-teman media terutama anggota AJI Manado bisa ikut serta dan mengambil bagian dalam kegiatan ini agar semakin banyak media yang memberitakan dan menulis berita lingkungan,” ungkapnya.
Sementara itu dalam Radio Talkhsow ini Jull Takaliuang menyambut baik dan memberikan apresiasi program kerja yang diadakan oleh AJI Manado ini.
Takaliuang mengatakan, selama ini lembaga dan organisasi yang konsen terhadap lingkungan hanya AJI Manado, sehingga hal ini harus di lanjutkan dan perlu didukung oleh semua pihak.
“Saya sebagai aktifis lingkungan, memberikan apresiasi pada AJI Manado karena hanya mereka selama ini yang konsen memberitakan dan mengawal isu lingkungan,” ungkapnya.
Selain sosialisai program kegiatan di radio, Ikanubun, Lumowa dan Takaliuang juga menyoroti media dan para jurnalis di daerah yang masih kurang pro terhadap isu lingkungan, sehingga Ikanubun dan Lumowa berharap agar kegiatan seperti ini terus harus dilaksanakan, bukan hanya oleh lembaga atau organisasi pers seperti AJI Manado tapi dari pemerintah daerah agar benar-benar lingkungan ini bisa di kawal dengan baik.
Karena menurut ketiganya, dengan melakukan hal itu akan memberikan dampak yang positif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Tentunya kami harapkan bukan hanya AJI Manado tapi juga dari lembaga lain atau NGO dan pemerintah membuat kegiatan ini tapi jangan yang sifatnya seremonial tapi lebih membrikan edukasi pada masyarakat,” kata Ikanubun, Lumowa dan Takaliuang. (leriandokambey)
Manado – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado hari ini telah memulai kegiatan Jurnalisme Lingkungan yang diawali dengan dialog atau talkshow di radio Smart FM Manado, Jumat (22/7/16).
Hadir dalam Radio Talkshow itu Ketua AJI Manado Yoseph E. Ikanubun, Sekretaris Fernando Lumowa dan Aktifis Lingkungan Jull Takaliuang.
Dalam diskusi radio talkshow AJI Manado mengawali dengan memberikan penyampaikan kepada public atau masyarakat tentang kegiatan AJI Manado selama tahun 2016 ini.
Ketua AJI Manado Yoseph Ikanubun mengatakan, program Jurnalisme Lingkungan ini mendapat dukungan sepenuhnya dari AJI Indonesia dan Developmant and Peace (DNP) sebagai sumber dana. Dimana lembaga donor dari DaP ini akan membiayai seluruh program kerja AJI Manado selama kegiatan Jurnalisme Lingkungan.
“Jadi nanti ada banyak kegiatan yang kita akan laksanakan dan salah satunya adalah radio talkhsow ini,” kata Ikanubun.
Selain Ikanubun, Sekretaris AJI Manado Lumowa mengatakan, kegiatan ini akan diadakan selama bulan Juli hingga Desember mendatang, dan banyak kegiatan yang akan di laksanakan nanti yang salah satunya dialog interaktif diskusi publik radio hari ini.
Lumowa mendambahkan, talkhsow di radio ini akan di adakan selama empat (4) kali selama program ini berjalan dengan DaP dan ada 4 media elektronik telah di pilih untuk menyampaikan kegiatan AJI Manado.
Selain itu menurut Lumowa, untuk di radio nanti juga pihaknya akan memutarkan iklan dan sosialisasi kegiatan, selain radio talkhsow, ini dilakukan agar media lain bisa mendapat dan menjadi saluran informasi program AJI Manado.
“kami harapkan teman-teman media terutama anggota AJI Manado bisa ikut serta dan mengambil bagian dalam kegiatan ini agar semakin banyak media yang memberitakan dan menulis berita lingkungan,” ungkapnya.
Sementara itu dalam Radio Talkhsow ini Jull Takaliuang menyambut baik dan memberikan apresiasi program kerja yang diadakan oleh AJI Manado ini.
Takaliuang mengatakan, selama ini lembaga dan organisasi yang konsen terhadap lingkungan hanya AJI Manado, sehingga hal ini harus di lanjutkan dan perlu didukung oleh semua pihak.
“Saya sebagai aktifis lingkungan, memberikan apresiasi pada AJI Manado karena hanya mereka selama ini yang konsen memberitakan dan mengawal isu lingkungan,” ungkapnya.
Selain sosialisai program kegiatan di radio, Ikanubun, Lumowa dan Takaliuang juga menyoroti media dan para jurnalis di daerah yang masih kurang pro terhadap isu lingkungan, sehingga Ikanubun dan Lumowa berharap agar kegiatan seperti ini terus harus dilaksanakan, bukan hanya oleh lembaga atau organisasi pers seperti AJI Manado tapi dari pemerintah daerah agar benar-benar lingkungan ini bisa di kawal dengan baik.
Karena menurut ketiganya, dengan melakukan hal itu akan memberikan dampak yang positif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Tentunya kami harapkan bukan hanya AJI Manado tapi juga dari lembaga lain atau NGO dan pemerintah membuat kegiatan ini tapi jangan yang sifatnya seremonial tapi lebih membrikan edukasi pada masyarakat,” kata Ikanubun, Lumowa dan Takaliuang. (leriandokambey)