Bitung – Teliti saat berbelanja, itulah pesan yang disampaikan Tim Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) DPD Kota Bitung kepada masyarakat menjelang Lebaran.
Pasalnya, Rabu (13/06/2018), Wakil ketua JPKP DPD Kota Bitung, Richaed Mamuntu mendapati salah satu ibu rumah tangga yang berbelanja di Toko Girian Jaya Jln Wolter Monginsidi menjadi korban indikasi penipuan.
“Usai belanja, ibu itu memperhatikan struk dan menemukan ada kejanggalan dengan jumlah harga yang dia bayar dengan barang yang diambil,” kata Richaed kepada BeritaMando.com.
Merasa ada yang ganjil kata Richaed, ibu itu berbalik ke kasir dengan tujuan meminta klarifikasi soal struk, tapi malah terkesan menghindar dengan alasan mereka sementara sibuk melayani pembeli lain.
“Saya tergerak, dan membantu ibu itu menjelaskan ke kasir dengan harapan kembali mengecek jangan sampai ada salah hitung sehingga harga struk memengkak,” katanya.
Namun niat baik Richaed untuk membantu tetap tak digubris, sehingga dirinya meminta untuk beretemu dengan manager atau pemilik Toko Girian Jaya untuk meminta penjelasan karena jelas-jelas pelanggan yang dirugikan.
“Anehnya, setelah bertemu manager dan menanyakan apa kapasitas anda, apa kah anda yang dirugikan? Dan manager menelepon seseorang yang katanya Bos Toko Girian Jaya, si manager malah melaporkan lain yakni si ibu meminta uang dikembalikan padahal barang sudah diambil,” katanya.
Mendengar itu, Richaed minta agar bicara langsung dengan pemilik Toko Girian Jaya, tapi tak diijinkan oleh manager karena apa yang disampaikan tak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
“Setelah menutup telepon dengan bosnya dan mereka meminta identitas saya dan kapasitas saya sebagai apa?
Saya makin curiga, jangan sampai ini salah satu indikasi Toko Girian Jaya meraup keuntungan dengan menggunakan cara seperti ini. Karena dari respon awal mereka sangat-sangat kasar, ketus memberikan penjelasan dan seakan-akan pelanggan yang salah,” katanya.
Untuk itu dirinya meminta instansi terkait dan aparat penegak hukum menindaklanjuti indikasi harga barang tiba-tiba membengkak di struk serta jumlah barang yang dibeli tak sama dengan struk.
“Jadi harap masyarakat lebih teliti saat belanja, periksa lagi struk jangan sampai menjadi korban seperti di Toko Girian Jaya,” katanya.
(abinenobm)
Bitung – Teliti saat berbelanja, itulah pesan yang disampaikan Tim Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) DPD Kota Bitung kepada masyarakat menjelang Lebaran.
Pasalnya, Rabu (13/06/2018), Wakil ketua JPKP DPD Kota Bitung, Richaed Mamuntu mendapati salah satu ibu rumah tangga yang berbelanja di Toko Girian Jaya Jln Wolter Monginsidi menjadi korban indikasi penipuan.
“Usai belanja, ibu itu memperhatikan struk dan menemukan ada kejanggalan dengan jumlah harga yang dia bayar dengan barang yang diambil,” kata Richaed kepada BeritaMando.com.
Merasa ada yang ganjil kata Richaed, ibu itu berbalik ke kasir dengan tujuan meminta klarifikasi soal struk, tapi malah terkesan menghindar dengan alasan mereka sementara sibuk melayani pembeli lain.
“Saya tergerak, dan membantu ibu itu menjelaskan ke kasir dengan harapan kembali mengecek jangan sampai ada salah hitung sehingga harga struk memengkak,” katanya.
Namun niat baik Richaed untuk membantu tetap tak digubris, sehingga dirinya meminta untuk beretemu dengan manager atau pemilik Toko Girian Jaya untuk meminta penjelasan karena jelas-jelas pelanggan yang dirugikan.
“Anehnya, setelah bertemu manager dan menanyakan apa kapasitas anda, apa kah anda yang dirugikan? Dan manager menelepon seseorang yang katanya Bos Toko Girian Jaya, si manager malah melaporkan lain yakni si ibu meminta uang dikembalikan padahal barang sudah diambil,” katanya.
Mendengar itu, Richaed minta agar bicara langsung dengan pemilik Toko Girian Jaya, tapi tak diijinkan oleh manager karena apa yang disampaikan tak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
“Setelah menutup telepon dengan bosnya dan mereka meminta identitas saya dan kapasitas saya sebagai apa?
Saya makin curiga, jangan sampai ini salah satu indikasi Toko Girian Jaya meraup keuntungan dengan menggunakan cara seperti ini. Karena dari respon awal mereka sangat-sangat kasar, ketus memberikan penjelasan dan seakan-akan pelanggan yang salah,” katanya.
Untuk itu dirinya meminta instansi terkait dan aparat penegak hukum menindaklanjuti indikasi harga barang tiba-tiba membengkak di struk serta jumlah barang yang dibeli tak sama dengan struk.
“Jadi harap masyarakat lebih teliti saat belanja, periksa lagi struk jangan sampai menjadi korban seperti di Toko Girian Jaya,” katanya.
(abinenobm)