Manado, BeritaManado.com – Tahapan Pilkada 2018 memasuki proses pencalonan di 6 Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Utara dengan adanya pendaftaran pasangan calon dan dinamikanya, maka genderang pertarungan Pilkada 2018 dimulai.
Persoalannya, menurut Direktur E-MC Sulut, Johnny Alexander Suak (JAS), belajar dari pelaksanaan Pilkada serentak sebelumnya, pelaksanaan Pilkada tidak terlepas dari sejumlah permasalahan. Badan Pengawas Pemilu pun telah mengeluarkan Indeks Kerawanan Pilkada yang seharusnya menjadi alarm bagi semua pihak dalam menjaga integritas penyelenggara, proses, dan hasil Pilkada.
“Pelaksanaan Pilkada 2018 semakin berat karena pada tahun ini, kita juga akan disibukkan dengan persiapan pelaksanaan Pemilu 2019. Sehingga menjaga integritas dan kualitas Pilkada menjadi sangat penting skalian menjadi beban berat baik bagi peserta maupun bagi penyelenggara pemilu,” jelas Johnny Suak kepada BeritaManado.com, Jumat (19/1/2018).
Lanjut Komisioner Bawaslu Sulut periode lalu ini, Pilkada berintegritas sangat ditentukan oleh penyelenggara Pemilu yang berintegritas. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) berintegritas tentu tak sebatas kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan tahapan Pemilu yang sesuai PKPU dan Undang-Undang 7 Tahun 2017.
“Tetapi juga bagaimana penyelenggara Pemilu (KPU dan Bawaslu) membangun sistem pelaksanaan dan pengawasan pemilu yang menopang agar penyelenggaraan pilkada menghasilkan kepala daerah dengan integritas tinggi,” tandas Johnny Suak.
(JerryPalohoon)