Manado – Menyibukkan diri dalam dunia pelayanan di gereja bukanlah sebuah usaha sampingan lepas dari rutinitas atau profesi yang digeluti. Itulah yang diakui Joan Ivon Matthieu kepada BeritaManado.com, Jumat (16/12/2016).
Dikatakannya, bahwa Tuhan adalah fokus utama dalam menjalani hidup. Jadi tidak ada alasan menjadikan tugas pelayanan sebagai pelengkap saja dari kesibukan dalam satu hari beraktivitas. Menurutnya, hal itu hanya soal penempatan waktu saja untuk melakukannya.
Anggota Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St Ignatius Manado ini mengatakan bahwa dirinya kini menggeluti bidang liturgi. Dia juga mengaku sangat bangga bisa melayani Tuhan dalam bidang tersebut di lingkungan kelompok kategorial OMK.
“Sejak sekolah di bangku Sekolah Dasar (SD), saya sudah terbiasa dengan dunia yang bernuansa liturgi. Maka dari itu jika diamanatkan untuk sebuah tugas liturgi di gereja atau kegiatan ibadah lainnya, tidak ada alasan untuk menolak,” katanya.
Melayani di bidang liturgi tidak hanya sekedar memimpin ibadah atau mengatur pembagian tugas untuk teman-teman OMK saat akan ambil bagian dalam misa. Hal itu disadarinya merupakan bagian utama dari apa yang dikatakan pelayanan.
“Saya mendapat banyak pengalaman selama menjalankan tugas ini. Ada kebahagiaan tersendiri memang dalam melayani Tuhan. Saya harap juga kedepan di paroki dan seluruh wilayah keuskupan, akan tumbuh banyak generasi muda yang bersemangat melayani Tuhan,” tuturnya. (frangkiwullur)
Manado – Menyibukkan diri dalam dunia pelayanan di gereja bukanlah sebuah usaha sampingan lepas dari rutinitas atau profesi yang digeluti. Itulah yang diakui Joan Ivon Matthieu kepada BeritaManado.com, Jumat (16/12/2016).
Dikatakannya, bahwa Tuhan adalah fokus utama dalam menjalani hidup. Jadi tidak ada alasan menjadikan tugas pelayanan sebagai pelengkap saja dari kesibukan dalam satu hari beraktivitas. Menurutnya, hal itu hanya soal penempatan waktu saja untuk melakukannya.
Anggota Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St Ignatius Manado ini mengatakan bahwa dirinya kini menggeluti bidang liturgi. Dia juga mengaku sangat bangga bisa melayani Tuhan dalam bidang tersebut di lingkungan kelompok kategorial OMK.
“Sejak sekolah di bangku Sekolah Dasar (SD), saya sudah terbiasa dengan dunia yang bernuansa liturgi. Maka dari itu jika diamanatkan untuk sebuah tugas liturgi di gereja atau kegiatan ibadah lainnya, tidak ada alasan untuk menolak,” katanya.
Melayani di bidang liturgi tidak hanya sekedar memimpin ibadah atau mengatur pembagian tugas untuk teman-teman OMK saat akan ambil bagian dalam misa. Hal itu disadarinya merupakan bagian utama dari apa yang dikatakan pelayanan.
“Saya mendapat banyak pengalaman selama menjalankan tugas ini. Ada kebahagiaan tersendiri memang dalam melayani Tuhan. Saya harap juga kedepan di paroki dan seluruh wilayah keuskupan, akan tumbuh banyak generasi muda yang bersemangat melayani Tuhan,” tuturnya. (frangkiwullur)