Manado – Anggota Komisi 1 DPRD Sulut, Julius Jems Tuuk, mempertanyakan peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) terkait biaya ATK dan perjalanan dinas yang tinggi di lingkungan pemerintahan provinsi Sulawesi Utara.
Menurut Jems Tuuk, sebagai dapur pemerintahan BAPPEDA memiliki perencanaan matang dalam rangka efesiensi anggaran serta berorientasi pada penganggaran tepat guna.
“Termasuk anggaran 11,5 M BAPPEDA sangat besar. Dinas Peternakan saja hanya 2,1 M. Bagaimana BAPPEDA melihat anggaran ATK dan perjalanan dinas luar biasa besar. Ketika APBD 3,8 T kenapa anggaran ASN naik sementara jumlah ASN dalam beberapa tahun terakhir tetap?” tegas Jems Tuuk pada rapat pembahasan perubahan APBD 2017, Senin (21/8/2017).
Sementara Kepala BAPPEDA, Ricky Toemandoek, mengatakan anggaran ATK menyesuaikan dengan kebutuhan yang besar. Beberapa SKPD bahkan anggaran ATK dianggap masih kurang.
“Menyangkut ATK sebenarnya masih kurang. Banyak keluhan di bidang seperti penggandaan materi secara mendadak. Sementara soal anggarannya mengacu pada standar pembiayaan minimum,” jelas Ricky Toemandoek pada rapat yang dipimpin Ketua Komisi 1 Ferdinand Mewengkang. (JerryPalohoon)
Manado – Anggota Komisi 1 DPRD Sulut, Julius Jems Tuuk, mempertanyakan peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) terkait biaya ATK dan perjalanan dinas yang tinggi di lingkungan pemerintahan provinsi Sulawesi Utara.
Menurut Jems Tuuk, sebagai dapur pemerintahan BAPPEDA memiliki perencanaan matang dalam rangka efesiensi anggaran serta berorientasi pada penganggaran tepat guna.
“Termasuk anggaran 11,5 M BAPPEDA sangat besar. Dinas Peternakan saja hanya 2,1 M. Bagaimana BAPPEDA melihat anggaran ATK dan perjalanan dinas luar biasa besar. Ketika APBD 3,8 T kenapa anggaran ASN naik sementara jumlah ASN dalam beberapa tahun terakhir tetap?” tegas Jems Tuuk pada rapat pembahasan perubahan APBD 2017, Senin (21/8/2017).
Sementara Kepala BAPPEDA, Ricky Toemandoek, mengatakan anggaran ATK menyesuaikan dengan kebutuhan yang besar. Beberapa SKPD bahkan anggaran ATK dianggap masih kurang.
“Menyangkut ATK sebenarnya masih kurang. Banyak keluhan di bidang seperti penggandaan materi secara mendadak. Sementara soal anggarannya mengacu pada standar pembiayaan minimum,” jelas Ricky Toemandoek pada rapat yang dipimpin Ketua Komisi 1 Ferdinand Mewengkang. (JerryPalohoon)