MELONGUANE – Jelang pelantikan pemerintahan baru Kabupaten Talaud, yakni pelantikan Bupati dan wakil bupati terpilih periode 2014-2019 Sri Wahyumi Manalip dan Petrus Simon Tuange (SWM-PasTi) yang direncanakan pada tanggal 21 Juli 2014, sejumlah kalangan pejabat eselon terlihat seperti cacing kepanasan.
Pasalnya, setelah serahterima jabatan Bupati Talaud yang baru, maka kalangan pejabat terkait menilai pasti akan dilakukan perombakan kabinet Jilid 2 Pemkab Talaud.
“Jadi kami juga kuatir setelah pemerintahan baru nanti, dipastikan ada pergantian pejabat,” ungkap beberapa pejabat Pemkab yang tidak mau dikorankan namanya.Menurut mereka, diharapkan pemimpin baru nanti akan lebih baik dan selektif dari pemimpin Talaud sebelumnya. Artinya, lebih mengedepankan kepentingan rakyat ketimbang kepentingan pribadi atau golongan,”harapnya.
Terpisah, Ketua LP3 NKRI Talaud, Joutce Adam SH, menanggapi hal itu adalah suatu riak politik dimana suatu daerah pasti mengalami soal demikian jika terjadi pergantian pemimpin baru. Dan itu adalah bagian kebijakan politik yang dibentuk dari sistim pemerintahan baru.
Namun kata Adam, kendati demikian sistim pemerintahan harus tetap merujuk pada aturan kepemimpinan yang berlandaskan pada hukum negara kita. Sehingga patutlah pemimpin itu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat agar dipahami dan dimengerti, bukan memberikan perlawanan politik yang terkesan Balas Dendam.
Dirinya menambahkan, yang jelas pemerintahan ini harus bersih dari segala praktek Korupsi Kolusi dan Nepotisme(KKN) yang bisa menghancurkan citra Kabupaten Talaud sebagai beranda depan NKRI,” tegas Adam yang juga caleg terpilh dari Partai Nasdem. (hendra)
MELONGUANE – Jelang pelantikan pemerintahan baru Kabupaten Talaud, yakni pelantikan Bupati dan wakil bupati terpilih periode 2014-2019 Sri Wahyumi Manalip dan Petrus Simon Tuange (SWM-PasTi) yang direncanakan pada tanggal 21 Juli 2014, sejumlah kalangan pejabat eselon terlihat seperti cacing kepanasan.
Pasalnya, setelah serahterima jabatan Bupati Talaud yang baru, maka kalangan pejabat terkait menilai pasti akan dilakukan perombakan kabinet Jilid 2 Pemkab Talaud.
“Jadi kami juga kuatir setelah pemerintahan baru nanti, dipastikan ada pergantian pejabat,” ungkap beberapa pejabat Pemkab yang tidak mau dikorankan namanya.Menurut mereka, diharapkan pemimpin baru nanti akan lebih baik dan selektif dari pemimpin Talaud sebelumnya. Artinya, lebih mengedepankan kepentingan rakyat ketimbang kepentingan pribadi atau golongan,”harapnya.
Terpisah, Ketua LP3 NKRI Talaud, Joutce Adam SH, menanggapi hal itu adalah suatu riak politik dimana suatu daerah pasti mengalami soal demikian jika terjadi pergantian pemimpin baru. Dan itu adalah bagian kebijakan politik yang dibentuk dari sistim pemerintahan baru.
Namun kata Adam, kendati demikian sistim pemerintahan harus tetap merujuk pada aturan kepemimpinan yang berlandaskan pada hukum negara kita. Sehingga patutlah pemimpin itu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat agar dipahami dan dimengerti, bukan memberikan perlawanan politik yang terkesan Balas Dendam.
Dirinya menambahkan, yang jelas pemerintahan ini harus bersih dari segala praktek Korupsi Kolusi dan Nepotisme(KKN) yang bisa menghancurkan citra Kabupaten Talaud sebagai beranda depan NKRI,” tegas Adam yang juga caleg terpilh dari Partai Nasdem. (hendra)