Ratahan, BeritaManado.com – Upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 di Kabupaten Minahasa Tenggara, Jumat (17/8/2018) berjalan aman dan sukses.
Menariknya, Bupati James Sumendap SH yang bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup), dalam pidato kenegaraanya menyinggung soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Mitra 27 Juni lalu.
Diawal pidato, Sumendap menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bangganya karena seluruh proses Pilkada berjalan aman dan lancar. Bahkan Sumendap memberikan apresiasi dan penghargaan yang tingi kepada KPU dan Panwas yang sudah menjalankan tugas dengan baik.
“Sebuah penghargaan yang tinggi bagi KPU terlebih Panwas yang sukses menjalankan tugas sehingga berhasil menangkap oknum KoKo yang melakukan money politic saat Pilkada. Terima kasih juga kepada jajaran TNI, Polri, perangkat pemerintahan, lebih khsusus seluruh rakayat di Kabupaten Mitra,” ujar Sumendap.
Suasana teganggang nampak terlihat saat Sumendap dalam pidato dengan keras menyentil lawannya di Pilkada yaitu Kolom Kosong (KoKo).
Kata Sumendap, keberadaan oknum-oknum yang berada di belakang KoKo saat Pilkada apalagi sampai melakukan praktek money politic, mereka merupakan perusak bangsa dan generasi penerus.
“Sudah 73 tahun Indonesia merdeka, namun masih saja ada mereka (KoKo), orang-orang dan kelompok tertentu yang berjuang bahkan rela mengorbakan sesuatu demi kepentingan sesaat,” sembur Sumendap.
Sumendap kemudian mengajak seluruh komponen anak bangsa di Kabupaten Mitra untuk bersama mengisi pembangunan dengan kerja-kerja nyata bukan dengan cara-cara kontor demi kepentingan sesasaat.
“Mari kita sama-sama perangi mereka yang kemudian menamakan diri KoKo. Indonesia sudah 73 tahun merdeka, tidak boleh ada lagi cara-cara kontor seperti yang dilakukan KoKo dalam sebuah proses demokrasi, terutama menyabut Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif dan Presiden 2019 mendatang,” ajak Sumendap.
Tambah Sumendap, banyak generasi penerus bangsa khususnya yang ada di Kabupaten Mitra tidak bisa menikmati jerih lelah para pejuang kemerdekaan jika masih saja ada pemikiran-pemikiran yang rusak dalam tatanan berdemokrasi.
(RulanSandag)
Ratahan, BeritaManado.com – Upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 di Kabupaten Minahasa Tenggara, Jumat (17/8/2018) berjalan aman dan sukses.
Menariknya, Bupati James Sumendap SH yang bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup), dalam pidato kenegaraanya menyinggung soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Mitra 27 Juni lalu.
Diawal pidato, Sumendap menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bangganya karena seluruh proses Pilkada berjalan aman dan lancar. Bahkan Sumendap memberikan apresiasi dan penghargaan yang tingi kepada KPU dan Panwas yang sudah menjalankan tugas dengan baik.
“Sebuah penghargaan yang tinggi bagi KPU terlebih Panwas yang sukses menjalankan tugas sehingga berhasil menangkap oknum KoKo yang melakukan money politic saat Pilkada. Terima kasih juga kepada jajaran TNI, Polri, perangkat pemerintahan, lebih khsusus seluruh rakayat di Kabupaten Mitra,” ujar Sumendap.
Suasana teganggang nampak terlihat saat Sumendap dalam pidato dengan keras menyentil lawannya di Pilkada yaitu Kolom Kosong (KoKo).
Kata Sumendap, keberadaan oknum-oknum yang berada di belakang KoKo saat Pilkada apalagi sampai melakukan praktek money politic, mereka merupakan perusak bangsa dan generasi penerus.
“Sudah 73 tahun Indonesia merdeka, namun masih saja ada mereka (KoKo), orang-orang dan kelompok tertentu yang berjuang bahkan rela mengorbakan sesuatu demi kepentingan sesaat,” sembur Sumendap.
Sumendap kemudian mengajak seluruh komponen anak bangsa di Kabupaten Mitra untuk bersama mengisi pembangunan dengan kerja-kerja nyata bukan dengan cara-cara kontor demi kepentingan sesasaat.
“Mari kita sama-sama perangi mereka yang kemudian menamakan diri KoKo. Indonesia sudah 73 tahun merdeka, tidak boleh ada lagi cara-cara kontor seperti yang dilakukan KoKo dalam sebuah proses demokrasi, terutama menyabut Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif dan Presiden 2019 mendatang,” ajak Sumendap.
Tambah Sumendap, banyak generasi penerus bangsa khususnya yang ada di Kabupaten Mitra tidak bisa menikmati jerih lelah para pejuang kemerdekaan jika masih saja ada pemikiran-pemikiran yang rusak dalam tatanan berdemokrasi.
(RulanSandag)