Bupati James Sumendap
Mitra, BeritaManado.com – Kisruh yang mewarnai akhir perhelatan Jurnalis Sulut Futsal Turnamen (JSFT) mendapat perhatian serius Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap SH.
Kepada sejumlah wartawan Sumendap tegas menyatakan, dirinya sangat menyesalkan terjadinya kekacauan di babak final turnamen yang memperebutkan tropi Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw.
“Sangat memalukan, apalagi turnamen ini memperebutkan tropi pak gubernur dan wakil gubernur. Seharusnya pelaksana ikut mempertimbangkan nama baik gubernur dan wakil gubernur dalam setiap tindakan,” kata Sumendap, Senin (19/9/2016).
Dirinya pun menyindir pihak panitia pelaksana yang dinilainya tidak profesional bahkan menjadi dalang kekisruhan dimana salah satu pemain tim panitia justru melakukan tindakan kekerasan saat partai final berlangsung.
“Jangan buat turnamen kalau hanya ingin hadiahnya sendiri. Saya sering buat kegiatan pertandingan baik olahraga maupun kegiatan lainnya, tapi tidak pernah kacau seperti ini. Jujur saja, baru kali ini saya dengar kegiatannya justru dirusak oleh pelaksana sendiri,” sindir Sumendap.
Dirinya pun menyarankan agar pihak panitia lebih bijak memutuskan hasil akhir dari kegiatan tersebut.
“Siapapun yang nanti ditetapkan sebagai juara, itu harus diputuskan dengan bijak berdasar aturan ataupun kesepakatan yang sebelumnya disetujui bersama oleh semua peserta. Kalo memang disepakati tim atau pemain yang melakukan aksi pemukulan tim yang bersangkutan langsung didiskualifikasi, ya harus dijalankan,” tutup Sumendap. (rulansandag)
Bupati James Sumendap
Mitra, BeritaManado.com – Kisruh yang mewarnai akhir perhelatan Jurnalis Sulut Futsal Turnamen (JSFT) mendapat perhatian serius Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap SH.
Kepada sejumlah wartawan Sumendap tegas menyatakan, dirinya sangat menyesalkan terjadinya kekacauan di babak final turnamen yang memperebutkan tropi Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw.
“Sangat memalukan, apalagi turnamen ini memperebutkan tropi pak gubernur dan wakil gubernur. Seharusnya pelaksana ikut mempertimbangkan nama baik gubernur dan wakil gubernur dalam setiap tindakan,” kata Sumendap, Senin (19/9/2016).
Dirinya pun menyindir pihak panitia pelaksana yang dinilainya tidak profesional bahkan menjadi dalang kekisruhan dimana salah satu pemain tim panitia justru melakukan tindakan kekerasan saat partai final berlangsung.
“Jangan buat turnamen kalau hanya ingin hadiahnya sendiri. Saya sering buat kegiatan pertandingan baik olahraga maupun kegiatan lainnya, tapi tidak pernah kacau seperti ini. Jujur saja, baru kali ini saya dengar kegiatannya justru dirusak oleh pelaksana sendiri,” sindir Sumendap.
Dirinya pun menyarankan agar pihak panitia lebih bijak memutuskan hasil akhir dari kegiatan tersebut.
“Siapapun yang nanti ditetapkan sebagai juara, itu harus diputuskan dengan bijak berdasar aturan ataupun kesepakatan yang sebelumnya disetujui bersama oleh semua peserta. Kalo memang disepakati tim atau pemain yang melakukan aksi pemukulan tim yang bersangkutan langsung didiskualifikasi, ya harus dijalankan,” tutup Sumendap. (rulansandag)