TOMPASOBARU— Jalan antara Desa Karowa- Liandok, Kecamatan Tompasobaru hingga kini belum merdeka. Pasalnya, jalan tersebut seperti lumpur jika hujan. Padahal, jalan dua desa ini sangat potensial sebagai akses pertanian. Hanya saja, Pemkab Minsel belum juga memperhatikan.
‘’Sudah jauh-jauh tahun warga Desa Karowa dan Liandok menyampaikan keluhan ini. Pasalnya, jalan ini belum ada perbaikan sama sekali. Apakah, jalan ini tak lagi akan diperbaiki,’’ ujar Herman M, mewakili warga Karowa ketika bersua dengan media ini, Senin tadi.
Kata Herman lagi, sejak tahun 2006, warga sudah menyampaikan aspirasi melalui anggota DPRD Minsel dapil I. Belum lagi, aspirasi ikut dibeberkan kepada anggota DPRD Provinsi Sulut dari dapil Minsel-Mitra saat masa reses belum lama ini.
‘’Namun, sangat disayangkan. Pihak Pemkab Minsel maupun Pemprov Sulut belum ada tanggapan resmi apakah akan memperbaikinya. Sebab, kalau musim hujan jelas semua kendaraan tak bisa masuk. Kecuali itu, mobil rambo baru bisa,’’ jelasnya.
Senada dikatakan anggota DPRD Minsel dapil 1 Buce Aseng, SE. ‘’Kalau jalan Karowa-Liandok memang so rusak berat. Pihaknya saat turun ke desa juga telah menyambut baik aspirasi warga. Hanya saja, soal kapan akan diperbaiki atau akan diambil dari APBD mana, pihaknya belum tahu. Yang pasti, semua anggota DPRD dapil 1 juga telah mengumpul aspirasi untuk selanjutnya disampaikan ke Pemkab Minsel melalui Bupati Tetty Paruntu,’’ sebut Aseng yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat ini.
Kepala Dinas PU Minsel Joutje Tuerah, ST Msi mengaku kalau masalah jalan Karowa-Liandok sudah masuk laporannya. ‘’Jalan tersebut sudah pernah dibangun. Hanya saja, saat ini sudah rusak kembali. Namun, pihaknya sementara cari jalan apakah akan diambil dari mana dananya untuk perbaikan kembali jalan tersebut. Yang pasti, jalan ini akan dibangun ulang. Hanya saja, kita harus bergilir,’’ sebut Tuerah. (ape)
TOMPASOBARU— Jalan antara Desa Karowa- Liandok, Kecamatan Tompasobaru hingga kini belum merdeka. Pasalnya, jalan tersebut seperti lumpur jika hujan. Padahal, jalan dua desa ini sangat potensial sebagai akses pertanian. Hanya saja, Pemkab Minsel belum juga memperhatikan.
‘’Sudah jauh-jauh tahun warga Desa Karowa dan Liandok menyampaikan keluhan ini. Pasalnya, jalan ini belum ada perbaikan sama sekali. Apakah, jalan ini tak lagi akan diperbaiki,’’ ujar Herman M, mewakili warga Karowa ketika bersua dengan media ini, Senin tadi.
Kata Herman lagi, sejak tahun 2006, warga sudah menyampaikan aspirasi melalui anggota DPRD Minsel dapil I. Belum lagi, aspirasi ikut dibeberkan kepada anggota DPRD Provinsi Sulut dari dapil Minsel-Mitra saat masa reses belum lama ini.
‘’Namun, sangat disayangkan. Pihak Pemkab Minsel maupun Pemprov Sulut belum ada tanggapan resmi apakah akan memperbaikinya. Sebab, kalau musim hujan jelas semua kendaraan tak bisa masuk. Kecuali itu, mobil rambo baru bisa,’’ jelasnya.
Senada dikatakan anggota DPRD Minsel dapil 1 Buce Aseng, SE. ‘’Kalau jalan Karowa-Liandok memang so rusak berat. Pihaknya saat turun ke desa juga telah menyambut baik aspirasi warga. Hanya saja, soal kapan akan diperbaiki atau akan diambil dari APBD mana, pihaknya belum tahu. Yang pasti, semua anggota DPRD dapil 1 juga telah mengumpul aspirasi untuk selanjutnya disampaikan ke Pemkab Minsel melalui Bupati Tetty Paruntu,’’ sebut Aseng yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat ini.
Kepala Dinas PU Minsel Joutje Tuerah, ST Msi mengaku kalau masalah jalan Karowa-Liandok sudah masuk laporannya. ‘’Jalan tersebut sudah pernah dibangun. Hanya saja, saat ini sudah rusak kembali. Namun, pihaknya sementara cari jalan apakah akan diambil dari mana dananya untuk perbaikan kembali jalan tersebut. Yang pasti, jalan ini akan dibangun ulang. Hanya saja, kita harus bergilir,’’ sebut Tuerah. (ape)