Manado, BeritaManado.com – Menjalani proses penjaringan, penetapan hingga pemilihan, akhirnya Jackson Ruaw secara resmi terpilih menjadi Komandan Resimen Mahasamra Sulawesi Utara (Sulut) periode 2018-2020.
Rapat Komando Daerah (Rakomda) Resimen Mahasamra Sulut dilaksanakan di Mako Mahasamra, Nomor 24 A, Jalan Kampus Kleak, Selasa (13/2/2018), yang dipimpin Johanes Patriks Kunda Bio selaku Asisten Operasi (Ass Ops) bersama Alfa Walandou selaku selaku Asisten Personalia (ass pers) dan Agrifina Pangkey selaku Asisten Keputrian (ass trian), forum menetapkan Jackson Ruaw layak dan pantas memimpin Komando Resimen Mahasamra Sulut.
Jackson Ruaw mengatakan sebagai alumni resimen dirinya terpanggil untuk mengabdi.
“Ini semua boleh terjadi karena kemurahan Tuhan. Saya terpanggil mengemban tugas ini karena adanya semangat yang Tuhan berikan untuk pengembangan Resimen Mahasamra Sulut ke arah yang lebih baik,” ujar Jackson Ruaw.
Lanjut Jackson Ruaw, kiranya seluruh jajaran bisa bersatu agar dapat berkiprah bukan hanya dalam akademik tetapi bisa terlibat dalam kegiatan perlindungan masyarakat. Penataan kelembagaan organisasi adalah program awal akan dilaksanakan.
“Paling utama kita akan berkoordinasi dengan instansi terkait soal pelaksanaan keputusan bersama 4 Menteri yakni Mendagri, Menhan, Menristekdikti dan Menpora, sehingga bisa melaksanakan tugas sesuai dengan kesepakatan bersama 4 menteri ini,” kata Kepala Bagian (Kabag) Umum DPRD Provinsi Sulawesi Utara ini.
Diketahui, Jackson Ruaw menjadi calon tunggal setelah salah satu calon komandan tidak memenuhi syarat dalam tahapan penetapan. Jackson Ruaw dipilih oleh mayoritas peserta yakni 12 dari 15 hak suara.
Rakomda Resimen Mahasamra, Komandan Resimen periode 2015-2017, Dr. Drs. Arnold Poli, ketika sambutan pembukaan mengingatkan bahwa jabatan Komandan Resimen Mahasiswa adalah tanggung jawab besar.
“Kalau mau mencari provit jangan menjadi Komandan Resimen Mahasiswa. Ini bukan tempatnya, disini paling banyak adalah pengorbanan. Semua yang ada didalamnya harus bersama-sama, silih berganti masalah namun harus bisa diselesaikan dengan bersama-sama sampai selesai,” tukas Arnold Poli.
(***/JerryPalohoon)
Manado, BeritaManado.com – Menjalani proses penjaringan, penetapan hingga pemilihan, akhirnya Jackson Ruaw secara resmi terpilih menjadi Komandan Resimen Mahasamra Sulawesi Utara (Sulut) periode 2018-2020.
Rapat Komando Daerah (Rakomda) Resimen Mahasamra Sulut dilaksanakan di Mako Mahasamra, Nomor 24 A, Jalan Kampus Kleak, Selasa (13/2/2018), yang dipimpin Johanes Patriks Kunda Bio selaku Asisten Operasi (Ass Ops) bersama Alfa Walandou selaku selaku Asisten Personalia (ass pers) dan Agrifina Pangkey selaku Asisten Keputrian (ass trian), forum menetapkan Jackson Ruaw layak dan pantas memimpin Komando Resimen Mahasamra Sulut.
Jackson Ruaw mengatakan sebagai alumni resimen dirinya terpanggil untuk mengabdi.
“Ini semua boleh terjadi karena kemurahan Tuhan. Saya terpanggil mengemban tugas ini karena adanya semangat yang Tuhan berikan untuk pengembangan Resimen Mahasamra Sulut ke arah yang lebih baik,” ujar Jackson Ruaw.
Lanjut Jackson Ruaw, kiranya seluruh jajaran bisa bersatu agar dapat berkiprah bukan hanya dalam akademik tetapi bisa terlibat dalam kegiatan perlindungan masyarakat. Penataan kelembagaan organisasi adalah program awal akan dilaksanakan.
“Paling utama kita akan berkoordinasi dengan instansi terkait soal pelaksanaan keputusan bersama 4 Menteri yakni Mendagri, Menhan, Menristekdikti dan Menpora, sehingga bisa melaksanakan tugas sesuai dengan kesepakatan bersama 4 menteri ini,” kata Kepala Bagian (Kabag) Umum DPRD Provinsi Sulawesi Utara ini.
Diketahui, Jackson Ruaw menjadi calon tunggal setelah salah satu calon komandan tidak memenuhi syarat dalam tahapan penetapan. Jackson Ruaw dipilih oleh mayoritas peserta yakni 12 dari 15 hak suara.
Rakomda Resimen Mahasamra, Komandan Resimen periode 2015-2017, Dr. Drs. Arnold Poli, ketika sambutan pembukaan mengingatkan bahwa jabatan Komandan Resimen Mahasiswa adalah tanggung jawab besar.
“Kalau mau mencari provit jangan menjadi Komandan Resimen Mahasiswa. Ini bukan tempatnya, disini paling banyak adalah pengorbanan. Semua yang ada didalamnya harus bersama-sama, silih berganti masalah namun harus bisa diselesaikan dengan bersama-sama sampai selesai,” tukas Arnold Poli.
(***/JerryPalohoon)