Penampilan memukau tim Kolintang Ikatan Nyong dan Noni Sulut
Manado – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia mampu mengkaloborasikan alat musik tradisional kolintang dengan alat musik modern Biola dan DJ menjadi lantunan musik yang indah.
Menariknya sejarah tersebut dibuat Ikatan Nyong dan Noni Sulut (INNS) di M-Icon, Selasa (24/03/2015), semalam.
Dari pantauan BeritaManado.com, acara yang dihadiri 300 tamu undangan tersebut, dihibur 16 judul lagu mulai dari lagu Minahasa, Mandarin, Spanyol, Eropa dan bahkan lagu Dangdut dari Indonesia, kesemuanya dibawakan langsung tim Kolintang INNS.
Ketua INNS, Hanny Joost Pajouw mengatakan musik Kolintang akan diperjuangkan untuk menjadi warisan Internasional yang berasal dari Sulut.
“Kegiatan ini berupa konser amal sebab nantinya hasil penjualan tiket akan digunakan untuk membiayai keberangkatan Tim Kolintang INNS yang akan mewakili Sulawesi Utara bahkan Indonesia untuk tampil di Paris, Prancis Juni mendatang dalam acara UNESCO dalam rangka memperjuangkan Alat Musik Kolintang supaya diakui dan dicatat sebagai warisan budaya dunia,” tutur Pajouw. (risat)
Penampilan memukau tim Kolintang Ikatan Nyong dan Noni Sulut
Manado – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia mampu mengkaloborasikan alat musik tradisional kolintang dengan alat musik modern Biola dan DJ menjadi lantunan musik yang indah.
Menariknya sejarah tersebut dibuat Ikatan Nyong dan Noni Sulut (INNS) di M-Icon, Selasa (24/03/2015), semalam.
Dari pantauan BeritaManado.com, acara yang dihadiri 300 tamu undangan tersebut, dihibur 16 judul lagu mulai dari lagu Minahasa, Mandarin, Spanyol, Eropa dan bahkan lagu Dangdut dari Indonesia, kesemuanya dibawakan langsung tim Kolintang INNS.
Ketua INNS, Hanny Joost Pajouw mengatakan musik Kolintang akan diperjuangkan untuk menjadi warisan Internasional yang berasal dari Sulut.
“Kegiatan ini berupa konser amal sebab nantinya hasil penjualan tiket akan digunakan untuk membiayai keberangkatan Tim Kolintang INNS yang akan mewakili Sulawesi Utara bahkan Indonesia untuk tampil di Paris, Prancis Juni mendatang dalam acara UNESCO dalam rangka memperjuangkan Alat Musik Kolintang supaya diakui dan dicatat sebagai warisan budaya dunia,” tutur Pajouw. (risat)