Rustam, Kepala UPP Kelas II Tahuna (kedua dari kiri) bersama staff
Tahuna – Demi meningkatkan kinerja dan pelayanan serta menghindari masalah dalam melaksanakan pekerjaan, Kepala Unit Pelayanan Pelabuhan Kelas II Tahuna Rustam S sos lebih memilih mengikuti sistem atau aturan yang berlaku.
Prinsip seperti ini tidak dilakukan sendiri olehnya namun diterapkan juga kepada setiap bawahanya agar tidak melakukan pekerjaan yang merugikan Negara.
Hal ini terbukti makin banyaknya Proyek APBN seperti Pembanguna Pelabuhan Multi Guna yang sudah memasuki tahap penyelesaian serta banyaknya armada kapal yang masuk dan bersaing di pelabuhan tahuna tanpa pernah terdengar adanya pungli atau sebagainya.
“Marilah kita ikuti sesuai aturan sebenarnya, tidak ada sesuatu yang disembunyikan. Semua proses persyaratan dan unsur kita lakukan secara terbuka dan transparan tidak ada yang ditutupi,” Kata pria bersahaja ini.
Dikatakannya juga bagi pengguna pelabuhan yang semakin banyak dikarenakan Kabupaten Kepulauan Sangihe semakin berkembang. Banyaknya penumpang dan kapal yang berangkat dari Tahuna Ke Manado bahkan sebaliknya menjadikan nilai jual pelabuhan Tahuna semakin tinggi.
“Makin banyaknya penguna pelabuhan berarti semakin tinggi pula nilai jual pelabuhan Tahuna, Semua itu karena Sangihe makin berkembang. Contohnya dari 2 kapal cepat sekarang menjadi 4 kapal cepat, persaingan dalam memberikan pelayananpun makin dilakukan pihak pengusaha dengan berbagai cara namun masih secara sehat,” ungkapnya.
Sejumlah kapal yang masuk ke Pelabuhan Tahuna saat ini antara lain, Kapal malam Tahuna-Manado: Marina Bay, Metro Teratai, Holi Mary, Terra Santa, Karya Indah Dan Ratu Maria. Kapal Cepat Tahuna – Manado: Exspres Bahari, Water Jet, Majestic Kawanua I dan II.
Kapal Kapal Ferry ASDP: Lohoronaung, Tarusi, Lokong Banua. Kapal Ekspor Kopra Curah: Monica Susete dan Jack Vincent dan Kapal Perintis menempuh jalur Pulau Terluar: Sabuk Nusantara 38, Sabuk Nusantara 51, Maliku Nusa dan Berkat Taloda.
“Semakin banyaknya aktifitas kapal dip Pelabuhan Tahuna secara otomatis membutuhkan areal pelabuhan yang memadai sehingga kami memperlebar pelabuhan tahuna ini, dengan membangun pelabuhan multiguna yang penyelesaiannya di akhir tahun 2015 ini, sehingga pelabuhan ini dapat digunakan oleh semua kapal baik itu container maupun kapal penumpang yang melakukan aktifitas bongkar muat,” tutupnya.(gun)
Rustam keplaa UPP kelas II Tahuna
Rustam, Kepala UPP Kelas II Tahuna (kedua dari kiri) bersama staff
Tahuna – Demi meningkatkan kinerja dan pelayanan serta menghindari masalah dalam melaksanakan pekerjaan, Kepala Unit Pelayanan Pelabuhan Kelas II Tahuna Rustam S sos lebih memilih mengikuti sistem atau aturan yang berlaku.
Prinsip seperti ini tidak dilakukan sendiri olehnya namun diterapkan juga kepada setiap bawahanya agar tidak melakukan pekerjaan yang merugikan Negara.
Hal ini terbukti makin banyaknya Proyek APBN seperti Pembanguna Pelabuhan Multi Guna yang sudah memasuki tahap penyelesaian serta banyaknya armada kapal yang masuk dan bersaing di pelabuhan tahuna tanpa pernah terdengar adanya pungli atau sebagainya.
“Marilah kita ikuti sesuai aturan sebenarnya, tidak ada sesuatu yang disembunyikan. Semua proses persyaratan dan unsur kita lakukan secara terbuka dan transparan tidak ada yang ditutupi,” Kata pria bersahaja ini.
Dikatakannya juga bagi pengguna pelabuhan yang semakin banyak dikarenakan Kabupaten Kepulauan Sangihe semakin berkembang. Banyaknya penumpang dan kapal yang berangkat dari Tahuna Ke Manado bahkan sebaliknya menjadikan nilai jual pelabuhan Tahuna semakin tinggi.
“Makin banyaknya penguna pelabuhan berarti semakin tinggi pula nilai jual pelabuhan Tahuna, Semua itu karena Sangihe makin berkembang. Contohnya dari 2 kapal cepat sekarang menjadi 4 kapal cepat, persaingan dalam memberikan pelayananpun makin dilakukan pihak pengusaha dengan berbagai cara namun masih secara sehat,” ungkapnya.
Sejumlah kapal yang masuk ke Pelabuhan Tahuna saat ini antara lain, Kapal malam Tahuna-Manado: Marina Bay, Metro Teratai, Holi Mary, Terra Santa, Karya Indah Dan Ratu Maria. Kapal Cepat Tahuna – Manado: Exspres Bahari, Water Jet, Majestic Kawanua I dan II.
Kapal Kapal Ferry ASDP: Lohoronaung, Tarusi, Lokong Banua. Kapal Ekspor Kopra Curah: Monica Susete dan Jack Vincent dan Kapal Perintis menempuh jalur Pulau Terluar: Sabuk Nusantara 38, Sabuk Nusantara 51, Maliku Nusa dan Berkat Taloda.
“Semakin banyaknya aktifitas kapal dip Pelabuhan Tahuna secara otomatis membutuhkan areal pelabuhan yang memadai sehingga kami memperlebar pelabuhan tahuna ini, dengan membangun pelabuhan multiguna yang penyelesaiannya di akhir tahun 2015 ini, sehingga pelabuhan ini dapat digunakan oleh semua kapal baik itu container maupun kapal penumpang yang melakukan aktifitas bongkar muat,” tutupnya.(gun)