Manado – Pengakuan mengejutkan diutarakan Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw. Menurut Steven Kandouw, dirinya sempat menerima ancaman dan teror melalui sms pasca mutasi pejabat pada Jumat (13/1/2017) lalu.
Pengamat politik dan pemerintahan, Dr Ferry Liando menilai, aksi teror merupakan efek dari pemilihan kepala daerah (pilkada)
langsung.
“Semua PNS merasa punya andil dalam kemenangan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw. Karena punya andil besar dan tidak dipromosi maka timbulah kemarahan yang mengarah pada ancaman,” jelas Ferry Liando kepada BeritaManado.com, Senin (16/1/2017).
Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kanouw mengaku diteror usai melakukan rolling pejabat pada Jumat (13/1/2017).
Menurut Steven Kandouw, awalnya usai pelantikan banyak ucapan yang disampaikan kepadanya lewat media-media sosial, WA maupun SMS.
Namun hal yang tidak menyenangkan dialaminya usai pelantikan tersebut yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung-jawab dengan menebar teror.
“Sampai tadi (Sabtu 14/1/2017) saja di jalan masih ada yang SMS, mengancam akan dibunuh,” kata Steven Kandouw saat menghadiri ucapan syukur keluarga Dondokambey-Tambelu atas dilantiknya Clay June Dondokambey untuk menempati jabatan yang baru sebagai Plt Kepala Biro Umum Setda Prov Sulut yang dirangkaikan dengan HUT Ke-62 ibu Hendritette Ch Dondokambey, SE, di Kolongan, Minut.
Namun dia menghiraukan banyaknya ancaman tersebut meski mengaku banyak juga yang mengucapkan selamat dan syukur kepadanya lewat SMS.
“Karena banyak, WA saja ada empat ratus (pemberitahuan) SMS ada sekitar dua ratus yah karena banyak saya hanya sempatkan
membalas amin, termasuk kepada yang mengancam, tetapi kalau mau gampang-gampang saja saya bisa jawab saja yang susun
(rolling) asisten tiga,” ujar Steven Kandouw setengah bercanda. (JerryPalohoon)