Amurang, BeritaManado – Kematian Marthen Karundeng (58) warga Desa Suluun Tiga Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), pada Kamis sore (2/2/20117) yang baru pulang memetik cengkih di Sungai Nimanga ternyata menyimpan sebuah cerita.
Ketika menyeberang Sungai Nimanga disaat debit airnya naik dengan menggunakan rakit, ternyata korban tidak sendiri, namun ditemani seorang seorang pelajar SMP kelas 3, Alan Roboth (14) warga Desa Lelema Kecamatan Tumpaan.
Dari penuturan Alan Roboth saat ditemui BeritaManado.com disekitar Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Lelema menyampaikan sejumlah cerita menarik dihadapan petugas Polsek Tumpaan dan masyarakat.
“Saya bersama bapak tersebut menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit disaat debit air Sungai Nimanga sementara naik. Kami tak saling mengenal dan hanya ketemu di rakit saat mau menyeberang. Ditengah perjalanan disaat ada gelombang, keseimbangan saya hilang dan saya terjatuh ke sungai,” kata Alan Roboth.
Ditambahkannya, sekilas saya melihat bapak itu juga terjatuh ke sungai. Karena sudah biasa sayapun langsung berenang menepi. Tapi bapak itu tidak terlihat, tenggelam dan hanyut terbawa arus Sungai Nimanga. Pernyataan ini dibenarkan oleh sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut di tepi sungai.
Korban kemudian dievakuasi ke BPU Desa Lelema dan diidentifikasi oleh pihak Kepolisian dalam hal ini Polsek Tumpaan, korban kemudian dibawa ke rumahnya di Desa Suluun Tiga. Tampak hadir memantau kejadian ini ada Kapolsek Tumpaan dan Camat Tumpaan.(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado – Kematian Marthen Karundeng (58) warga Desa Suluun Tiga Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), pada Kamis sore (2/2/20117) yang baru pulang memetik cengkih di Sungai Nimanga ternyata menyimpan sebuah cerita.
Ketika menyeberang Sungai Nimanga disaat debit airnya naik dengan menggunakan rakit, ternyata korban tidak sendiri, namun ditemani seorang seorang pelajar SMP kelas 3, Alan Roboth (14) warga Desa Lelema Kecamatan Tumpaan.
Dari penuturan Alan Roboth saat ditemui BeritaManado.com disekitar Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Lelema menyampaikan sejumlah cerita menarik dihadapan petugas Polsek Tumpaan dan masyarakat.
“Saya bersama bapak tersebut menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit disaat debit air Sungai Nimanga sementara naik. Kami tak saling mengenal dan hanya ketemu di rakit saat mau menyeberang. Ditengah perjalanan disaat ada gelombang, keseimbangan saya hilang dan saya terjatuh ke sungai,” kata Alan Roboth.
Ditambahkannya, sekilas saya melihat bapak itu juga terjatuh ke sungai. Karena sudah biasa sayapun langsung berenang menepi. Tapi bapak itu tidak terlihat, tenggelam dan hanyut terbawa arus Sungai Nimanga. Pernyataan ini dibenarkan oleh sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut di tepi sungai.
Korban kemudian dievakuasi ke BPU Desa Lelema dan diidentifikasi oleh pihak Kepolisian dalam hal ini Polsek Tumpaan, korban kemudian dibawa ke rumahnya di Desa Suluun Tiga. Tampak hadir memantau kejadian ini ada Kapolsek Tumpaan dan Camat Tumpaan.(TamuraWatung)