Bitung – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bitung, Audy Pangemanan membuka Rapat Koordinasi Gugus Tugas Kota Layak Anak Kota Bitung, Kamis (22/03/2018).
Dalam sambutannya Sekda mengatakan, Pemerintah melalui Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia telah mendesain dan mensosialisasikan sebuah sistem dan strategi pemenuhan hak-hak anak yang terintegrasi serta berkelanjutan dengan mengembangkan kebijkan Kota Layak Anak.
“Kebijakan Kota Layak Anak bertujuan unutuk mensinergikan sumber daya Pemerintah masyarakat dan dunia usaha sehingga pemenuhan hak-hak Anak Indonesia dapat lebih dipastikan kebijakan ini merupakan implementasi dari tindak lanjut Komitmen dunia melalui World Fit For children dimana Pemerintah Indonesia juga turut mengadopsinya,” katanya.
Audy mengatakan, Kota Layak Anak Indonesia telah memperluas jaringanya ke dunia internasional dengan tujuan utama memperoleh Lesson Learned dari pengalaman-pengalaman terbaik, sehingga program dan kegiatan yang di kembangkan akan menjadi lebih inovatif.
“Saya berharap indikator-indikator Kota Layak Anak tersebut tidak berhenti menjadi sederet chek list evaluasi Kota Layak Anak tetapi dapat menjadi acuan bagi kota dalam memenuhi hak-hak anak melalui pengembangan Kota Layak Anak yang terintegritas dan berkelanjutan,” katanya.
Turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlingdungan Anak Pemkot Bitung, Telly Lengkong, Kepala BAPPEDA, Marchiano Lomban dan pengurus Gugus Tugas Kota Layak Anak.
(***/abinenobm)
Bitung – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bitung, Audy Pangemanan membuka Rapat Koordinasi Gugus Tugas Kota Layak Anak Kota Bitung, Kamis (22/03/2018).
Dalam sambutannya Sekda mengatakan, Pemerintah melalui Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia telah mendesain dan mensosialisasikan sebuah sistem dan strategi pemenuhan hak-hak anak yang terintegrasi serta berkelanjutan dengan mengembangkan kebijkan Kota Layak Anak.
“Kebijakan Kota Layak Anak bertujuan unutuk mensinergikan sumber daya Pemerintah masyarakat dan dunia usaha sehingga pemenuhan hak-hak Anak Indonesia dapat lebih dipastikan kebijakan ini merupakan implementasi dari tindak lanjut Komitmen dunia melalui World Fit For children dimana Pemerintah Indonesia juga turut mengadopsinya,” katanya.
Audy mengatakan, Kota Layak Anak Indonesia telah memperluas jaringanya ke dunia internasional dengan tujuan utama memperoleh Lesson Learned dari pengalaman-pengalaman terbaik, sehingga program dan kegiatan yang di kembangkan akan menjadi lebih inovatif.
“Saya berharap indikator-indikator Kota Layak Anak tersebut tidak berhenti menjadi sederet chek list evaluasi Kota Layak Anak tetapi dapat menjadi acuan bagi kota dalam memenuhi hak-hak anak melalui pengembangan Kota Layak Anak yang terintegritas dan berkelanjutan,” katanya.
Turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlingdungan Anak Pemkot Bitung, Telly Lengkong, Kepala BAPPEDA, Marchiano Lomban dan pengurus Gugus Tugas Kota Layak Anak.
(***/abinenobm)