TOMOHON, beritamanado.com – Ada hal menarik saat Tim Pelaksana Program Keluarga Harapan Kota Tomohon saat menyambangi kediaman Johanis Pungus dan Selvi Tampilang di Kelurahan Kakaskasen I Kecamatan Tomohon Utara, Sabtu (23/09/2017).
Dalam survei lapangan tersebut, selain melakukan verifikasi langsung keberadaan keluarga tim juga menemukan beberapa seperti keluarga ini masuk dalam daftar penerima Rastra di Kelurahan Kaskasen I,
masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) Kohor 2016 dan tahun ini sudah menerima bantuan Non Tunai sampai tahap III (Buku Tabungan BRI dan ATM Kombo) dengan saldo di rekening Rp 1.000.000 yang masih tersisa sampai saat ini.
Kemudian keluarga ini memiliki KIS (Kartu Indonesia Sehat) semuanya sehingga ada jaminan pelayanan Kesehatan. Memiliki empat orang anak satu dititipkan di Panti Asuhan, satu anak di luar daerah (Talaud) dan dua anak laki-laki yang tinggal bersama dan sudah memiliki KIP (Kartu Indonesia Pintar). Sudah mendapat perhatian dari banyak kalangan baik dari Pemerintah kota Tomohon, Dinas Sosial Tomohon, gereja dan masyarakat Kakaskasen dan Kota Tomohon.
Namun adanya keterbatasan kondisi fisik kepala keluarga beraktivitas mengakibatkan produktivitas kerja menurun yang menyebabkan permasalahan sosial terjadi dan saat kami dikunjungi semuanya dalam keadaan sehat, akses air bersih ada. Kondisi lain ruangan tempat tidur dan keadaan dapur yang perlu di benahi.
Baca juga: Syerly Sompotan Salurkan Bantuan Kepada Johanis Pungus
Menurut Kepala Dinas Sosial Kota Tomohon dr John Lumopa, sesuai kriteria pengajuan Rutilahu (Rumah tidak layak huni) keluarga ini layak untuk dibantu namun terkendala persyaratan bahwa harus tanah milik sendiri sedangkan keluarga ini hanya menumpang di lahan milik warga. “Keluarga paham kriteria persyaratan Rutilahu. Tim sepakat akan segera merapatkan dengan instansi terkait untuk mencari solusi merelokasi tempat layak huni keluarga ini dan sudah terkonfirmasi bahwa sudah disiapkan lahan untuk keluarga ini,” jelas Lumopa.
Pihaknya berharap permasalahan keluarga ini menjadi fokus bersama bukan untuk saling berpendapat yang memungkinkan terjadinya ketimpangan sosial yang berujung pada saling menyalahkan satu sama yang lain. “Kami menghimbau juga media melakukan konfirmasi pasti dalam penyampaian pokok berita baik kepada Dinas terkait dan pekerja sosial untuk meminimalisir pemberitaan yang keliru terkait permasalahan ini,” terangnya.
“Prinsip kami dalam Program Keluarga Harapan to help people to help themselves tapi bagaimana mungkin sudah diberi bantuan terus mereka sendiri tidak mau membantu diri sendiri untuk keluar dari kemiskinan. Sekali lagi terima kasih untuk dukungannya kepada Pemerintah Kota Tomohon. Kami berupaya melayani masyarakat supaya masyarakat juga mampu memberdayakan diri sendiri untuk bisa keluar dari permasalahan sosial yang dihadapi,” pungkasnya.
(ReckyPelealu)