Manado – Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut Luctor Tapiheru menyatakan kenaikan inflasi yang diakibatkan oleh naiknya harga cabe rawit di Sulut berkisar 7 hingga 9 persen dinilai cukup tinggi.
Untuk mengantisipasi itu Luctor menyampaikan dalam jangka pendek, bagaimana seharusnya suplai-suplai bahan baku yang ada ini untuk pemerataan atau distribusinya bisa diperbaiki atau dilancarkan.
“Dalam arti, kita harus bisa menjamin bahwa barang kebutuhan itu ada di tiap-tiap daerah kabupaten/kota,” ujarnya.
Luctor menambahkan, kalaupun barangnya tersedia dipasar atau disentra-sentra konsumen, masyarakat yang ingin membeli walau ada kenaikan harga itu masih bisa didapat hal itu masih dalam taraf yang wajar,namun lain halnya kalau misalnya harga sudah naik, barangnya tidak ada, hal tersebut bisa mengakibatkandua kali inflasi, jelas Luctor.
Berita Terbaru
-
Pater Hubertus Wato OCD: Yesus Tebus Dosa Manusia dengan Cara yang Radikal
Jumat, 29 Maret 2024, 20:04
-
Eksplorasi Model Baju Koko 2024 untuk Lebaran yang Lebih Modern dan Stylish
Jumat, 29 Maret 2024, 19:09
-
“Jumat Itu Sangat Mencekam, Terjadi Perubahan Ekstrim Dari Tidak Percaya Menjadi Percaya”
Jumat, 29 Maret 2024, 14:58
-
Steven Kandouw: Jumat Agung Refleksi Pengorbanan Sejati
Jumat, 29 Maret 2024, 14:20
-
Gerindra dan PDIP Harmonis, Sinyal PDIP Merapat ke Prabowo-Gibran?
Jumat, 29 Maret 2024, 12:03
-
Ketika Ketua Partai GOLKAR, Gerindra dan NasDem Sulut Makan Malam Bersama
Jumat, 29 Maret 2024, 11:36
-
Misa Kamis Putih, Momentum Hayati Ketaatan Yesus
Jumat, 29 Maret 2024, 09:29
-
NasDem Makan Malam Bareng GOLKAR dan Gerindra, Bahas Pilgub Sulut 2024?
Jumat, 29 Maret 2024, 00:17
-
Mengenang Perjamuan Tuhan, Umat Paroki Pineleng Diingatkan Makna dan Teladan Pelayanan
Kamis, 28 Maret 2024, 23:44