Ratahan – Komitmen PT PLN untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen ternyata tak dibarengi dengan kesadaran pelanggan dalam membayar tagihan rekening listrik.
Di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) sendiri, hingga November 2014 ini sesuai data dari pihak PLN Rayon Ratahan tercatat ada sekitar enam ratusan juta rupiah atau setengah miliar lebih tunggakan pelanggan yang belum terbayarkan ke PLN.
“Banyak pelanggan PLN di Mitra menunggak. Dan sesuai catatan kami, hingga hari ini hutang pelanggan mencapai Rp 600-an juta,” ungkap Kepala PLN Rayon Ratahan Iwan Hutajulu kepada wartawan, Kamis (20/11/2014).
Tindakan tegas berupa pemutusan lanjut dia akan dilakukan pihaknnya kepada pelanggan yang kumabal alias belum membayar rekening listrik diatas tiga bulan.
“Pemutusan sambungan listrik ke pelanggan terpaksa harus kami lakukan, sebab jika tidak mereka tak ada niat untuk membayarnya,” tegas Iwan.
Lanjutnya, progres cukup terlihat dua bulan terakhir ini saat pihaknya melakukan pemutusan jaringan listrik. “Dari Rp 900-an juta, pada dua bulan terakhir hutang pelanggan menjadi Rp 600-an juta. Itu berarti tunggakan yang sudah dibayar ada Rp 300-an juta,” terangnya.
Tambah Iwan, tindakan tegas akan dilakukan pihaknya hingga menjelang Natal dan Tahun Baru. “Jika tindakan pemutusan tidak dilakukan, maka kami akan terus merugi,” tukas Iwan. (rulandsandag)
Ratahan – Komitmen PT PLN untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen ternyata tak dibarengi dengan kesadaran pelanggan dalam membayar tagihan rekening listrik.
Di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) sendiri, hingga November 2014 ini sesuai data dari pihak PLN Rayon Ratahan tercatat ada sekitar enam ratusan juta rupiah atau setengah miliar lebih tunggakan pelanggan yang belum terbayarkan ke PLN.
“Banyak pelanggan PLN di Mitra menunggak. Dan sesuai catatan kami, hingga hari ini hutang pelanggan mencapai Rp 600-an juta,” ungkap Kepala PLN Rayon Ratahan Iwan Hutajulu kepada wartawan, Kamis (20/11/2014).
Tindakan tegas berupa pemutusan lanjut dia akan dilakukan pihaknnya kepada pelanggan yang kumabal alias belum membayar rekening listrik diatas tiga bulan.
“Pemutusan sambungan listrik ke pelanggan terpaksa harus kami lakukan, sebab jika tidak mereka tak ada niat untuk membayarnya,” tegas Iwan.
Lanjutnya, progres cukup terlihat dua bulan terakhir ini saat pihaknya melakukan pemutusan jaringan listrik. “Dari Rp 900-an juta, pada dua bulan terakhir hutang pelanggan menjadi Rp 600-an juta. Itu berarti tunggakan yang sudah dibayar ada Rp 300-an juta,” terangnya.
Tambah Iwan, tindakan tegas akan dilakukan pihaknya hingga menjelang Natal dan Tahun Baru. “Jika tindakan pemutusan tidak dilakukan, maka kami akan terus merugi,” tukas Iwan. (rulandsandag)