Amurang, BeritaManado — Kasus adanya gigitan anjing yang menyebabkan kematian, beberapa waktu lalu kembali terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Kepada BeritaManado.com, pada Kamis (22/2/2018), Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Minsel, dr. Ternie Paruntu menyampaikan bahwa kasus gigitan anjing ini terjadi di wilayah Puskesmas Tumpaan.
“Dari laporan yang saya terima, kematian kali ini diakibatkan karena gigitan anjing liar yang sudah terjadi sejak lama. Namun terjadinya gigitan ini tidak dilaporkan ke Puskesmas, sehingga tidak ditangani”, kata Ternie Paruntu.
Dirinya menyarankan bagi masyarakat Minsel, agar apabila terjadi gigitan anjing secepatnya dilaporkan ke Puskesmas untuk dapat segera dilakukan penanganan.
“Protap gigitan anjing harus dilakukan dengan disiplin. Mulai dari pembersihan luka yang benar, sampai pada penentuan apakah jenis luka akibat gigitan ini perlu untuk segera dilakukan penyuntikan vaksin anti rabies atau belum”, tutur Ternie Paruntu.
Ditambahkannya, sebagian besar kematian akibat gigitan anjing disebabkan karena tidak adanya penanganan oleh dokter pasca terjadi gigitan.
“Perlu diingat, penyebaran virus rabies ini sebenarnya bukan hanya karena gigitan, namun lewat lendir. Jadi hati-hati jika ada luka, kalau sampai dijilat anjing yang ada rabies pasti akan tertular juga. Dan bukan hanya anjing saja yang menularkan rabies, tapi kucing, kelelawar dan monyet juga”, pungkas Ternie Paruntu.
Bahkan masyarakat Minsel patut bersyukur, karena berkat upaya Bupati Dr (HC) Christiany Eugenia Paruntu SE, saat ini Dinkes Minsel memiliki vaksin rabies mencukupi. Dan belum ada laporan gigitan yang tidak ditangani.
(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado — Kasus adanya gigitan anjing yang menyebabkan kematian, beberapa waktu lalu kembali terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Kepada BeritaManado.com, pada Kamis (22/2/2018), Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Minsel, dr. Ternie Paruntu menyampaikan bahwa kasus gigitan anjing ini terjadi di wilayah Puskesmas Tumpaan.
“Dari laporan yang saya terima, kematian kali ini diakibatkan karena gigitan anjing liar yang sudah terjadi sejak lama. Namun terjadinya gigitan ini tidak dilaporkan ke Puskesmas, sehingga tidak ditangani”, kata Ternie Paruntu.
Dirinya menyarankan bagi masyarakat Minsel, agar apabila terjadi gigitan anjing secepatnya dilaporkan ke Puskesmas untuk dapat segera dilakukan penanganan.
“Protap gigitan anjing harus dilakukan dengan disiplin. Mulai dari pembersihan luka yang benar, sampai pada penentuan apakah jenis luka akibat gigitan ini perlu untuk segera dilakukan penyuntikan vaksin anti rabies atau belum”, tutur Ternie Paruntu.
Ditambahkannya, sebagian besar kematian akibat gigitan anjing disebabkan karena tidak adanya penanganan oleh dokter pasca terjadi gigitan.
“Perlu diingat, penyebaran virus rabies ini sebenarnya bukan hanya karena gigitan, namun lewat lendir. Jadi hati-hati jika ada luka, kalau sampai dijilat anjing yang ada rabies pasti akan tertular juga. Dan bukan hanya anjing saja yang menularkan rabies, tapi kucing, kelelawar dan monyet juga”, pungkas Ternie Paruntu.
Bahkan masyarakat Minsel patut bersyukur, karena berkat upaya Bupati Dr (HC) Christiany Eugenia Paruntu SE, saat ini Dinkes Minsel memiliki vaksin rabies mencukupi. Dan belum ada laporan gigitan yang tidak ditangani.
(TamuraWatung)