Tahuna – Berbeda dengan sekolah di kota Manado yang melibatkan siswa dalam upaya memenuhi kebutuhan logistik dalam rangka Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), upaya maksimal justru dilakukan oleh SMK Negeri 1 Tahuna, dimana sekolah ini nekad berhutang kepada pihak swasta hingga hampir mencapai angka Rp 100 Juta demi memenuhi kebutuhan Perangkat Komputer, CPU dan pemeliharaannya agar seluruh siswa dapat mengikuti UNBK.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala SMK Negeri 1 Tahuna, J Kaunang kepada BeritaManado.com, Rabu (5/4/2017) di kantornya.
“Untuk tahun 2017 ini kami belum menerima dana BOS, tapi kami tidak boleh mundur soal UNBK. Jadi usaha apapun kami lakukan, termasuk berhutang ke swasta agar kebutuhan ujian terpenuhi. Jumlahnya hampir Rp 100 Juta,” ujar J Kaunang.
Lanjutnya, pengorbanan pihak sekolah masih berlanjut dengan menjemput siswa di rumah atau tempat kos masing-masing agar tingkat kehadiran siswa maksimal.
“Satu minggu sebelum Ujian kami sudah minta nomor HP siswa dan orang tua, selain itu kami siapkan fasilitas motor dan mobil untuk menjemput anak-anak didik. Dengan upaya maksimal yang kami lakukan, kami harapkan anak-anak didik kami pun dapat meraih hasil maksimal di Ujian tahun ini,” tambahnya. (srisurya)
Tahuna – Berbeda dengan sekolah di kota Manado yang melibatkan siswa dalam upaya memenuhi kebutuhan logistik dalam rangka Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), upaya maksimal justru dilakukan oleh SMK Negeri 1 Tahuna, dimana sekolah ini nekad berhutang kepada pihak swasta hingga hampir mencapai angka Rp 100 Juta demi memenuhi kebutuhan Perangkat Komputer, CPU dan pemeliharaannya agar seluruh siswa dapat mengikuti UNBK.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala SMK Negeri 1 Tahuna, J Kaunang kepada BeritaManado.com, Rabu (5/4/2017) di kantornya.
“Untuk tahun 2017 ini kami belum menerima dana BOS, tapi kami tidak boleh mundur soal UNBK. Jadi usaha apapun kami lakukan, termasuk berhutang ke swasta agar kebutuhan ujian terpenuhi. Jumlahnya hampir Rp 100 Juta,” ujar J Kaunang.
Lanjutnya, pengorbanan pihak sekolah masih berlanjut dengan menjemput siswa di rumah atau tempat kos masing-masing agar tingkat kehadiran siswa maksimal.
“Satu minggu sebelum Ujian kami sudah minta nomor HP siswa dan orang tua, selain itu kami siapkan fasilitas motor dan mobil untuk menjemput anak-anak didik. Dengan upaya maksimal yang kami lakukan, kami harapkan anak-anak didik kami pun dapat meraih hasil maksimal di Ujian tahun ini,” tambahnya. (srisurya)