Stiker Harley Mangindaan dan Jemmy Asiku
Manado – Sungguh dahsyat dukungan masyarakat terhadap Harley Mangindaan dan Jemmy Asiku (JA). Buruh, tani, pedagang, nelayan, pelajar, mahasiswa, profesional dan komponen lainnya bergerak mensosialisasikan bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota itu.
Arus dukungan tersebut semakin nyata. Ada gairah rakyat untuk bergerak di semua lapisan. Gerakan itu makin terorganisir dan sulit dibendung. Terbukti dengan terbentuknya berbagai komunitas seperti Tim Angels, Tim Infantri 88, Komunitas Siap BerSaMa, Sahabat JA, ReMa, Forum Pemuda Peduli Manado, Gerakan Manado Bersatu, Forum Mahasiswa Manado dan kelompok sektoral lainnya.
Dukungan dashyat tersebut menurut aktivis pemuda, Kenly Poluan MSi menunjukkan adanya kerinduan masyarakat terhadap pemimpin yang merakyat dan mau melayani.
“Rakyat seolah ingin memberi penegasan bahwa keduanya pemimpin yang lahir dari bawah, pemimpin yang dicintai semua kalangan. Ini signal dari masyarakat untuk elit politik, khususnya pimpinan partai politik yang punya hak mengusung kandidat,” ungkapnya.
Mantan Ketua DPP GMKI ini menilai Ai-JA bisa mengikuti jejak beberapa pemimpin muda seperti Ridwan Kamil di Bandung, Bima Arya di Bogor dan Jokowi saat memimpin Solo. Ketiganya mampu menjawab kepercayaan yang besar itu melalui kebijakan pro rakyat dan membawa kota mereka berkembang pesat.
“Kebetulan saya peniliti kebijakan publik. Selama 15 tahun literatur ekonomi daerah, belum ada satu pun daerah asal Sulut yang masuk daerah atau model ekonomi percontohan. Yang ada adalah sorotan karena dugaan korupsi. Saatnya memunculkan pemimpin muda yang visioner. Ai-JA harapan baru mewujudkan Manado sebagai daerah percontohan,” ungkapnya.
Direktur ILPOS ini menyarakan Ai-JA untuk mulai sekarang menyiapkan program pembangunan yang baik, penanganan kebijakan yang bagus dan layanan publik yang memadai.
“Saya melihat ada potensi yang besar dari keduanya untuk bisa mewujudkan harapan rakyat yang luar biasa itu,” ujar mantan Ketua SMPT Unima ini.
Sementara pengamat politik Sulut, Taufik Tumbelaka berpendapat Ai-JA dicintai semua kalangan karena aksi keduanya selama ini.
“Ai dan JA rajin bersosialisasi ke masyarakat,” ungkapnya.
Aksi Ai selama ini turun menyapa warga, merangkul semua golongan memang sangat menyentuh rakyat. Dia bergaul tanpa sekat, tanpa protokoler. Putra Wakil Ketua MPR ini sungguh apa adanya. Kendati demikian, sikap tegasnya tetap nampak. Dia tak mau kompromi dengan hal-hal yang bertentangan dengan aturan, hal-hal yang merugikan dan menciderai kepentingan banyak orang. Ketua FKPPI ini juga tak suka berpolemik, walau ia sering mendapat perlakuan kurang menyenangkan.
“Sabar dan doakan,” hanya itu yang sering dia ucapkan. Rupanya inilah yang membuat masyarakat sangat mencintai suami tercinta Seyla Kudati itu.
Sementara JA dikenal masyarakat karena aksi-aksi sosialnya. Kegiatan donor darah secara rutin, kunjungan ke panti asuhan, beasiswa atau bantuan untuk pelajar berprestasi dari keluarga yang kurang mampu, bantuan buat warga kurang beruntung, Gerakan Manado Bangkit bersama rekan-rekannya dengan menghimpuan ribuan relawan saat banjir menerjang Manado tahun lalu, Gerakan Pungut Sampah dan aktif menggelar event untuk mempromosikan Manado ke luar daerah adalah bukti nyata, bukti bahwa pengusaha sukses ini sudah berbuat jauh sebelumnya. Seperti Ai, JA juga sangat merakyat. Dia berbaur dengan semua lapisan.
“Ai-JA pasangan yang mantap. Keduanya orang Agamais, tidak membeda-bedakan suku, agama dan kelompok dalam masyarakat. Isu negatif hanya dari pihak lawan politik saja karena mereka ingin menjatuhkan cita pasangan ini. Maju terus Ai-JA. BerSaMa pasti bisa membangun dan melayani Manado,” ungkap Nurshanti Lalapah, warga Tuminting.
Adolf Budiak asal Perkamil membenarkan hal itu.
“Tua-muda, kaya-miskin, pria wanita semua menyukai Ai-JA. So ini tu pilihan rakyat,” ujar Adolf.
Dua sosok muda progresif dan bersahaja ini menurut Budiak sedang menjadi idola masyarakat.
“Relawan dan rakyat bersatu mendukung keduanya karena menginginkan perubahan dan berharap Manado lebih baik, lebih maju. Jika rakyat bergerak tak ada yang bisa membendung,” pungkasnya.(ads)
Stiker Harley Mangindaan dan Jemmy Asiku
Manado – Sungguh dahsyat dukungan masyarakat terhadap Harley Mangindaan dan Jemmy Asiku (JA). Buruh, tani, pedagang, nelayan, pelajar, mahasiswa, profesional dan komponen lainnya bergerak mensosialisasikan bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota itu.
Arus dukungan tersebut semakin nyata. Ada gairah rakyat untuk bergerak di semua lapisan. Gerakan itu makin terorganisir dan sulit dibendung. Terbukti dengan terbentuknya berbagai komunitas seperti Tim Angels, Tim Infantri 88, Komunitas Siap BerSaMa, Sahabat JA, ReMa, Forum Pemuda Peduli Manado, Gerakan Manado Bersatu, Forum Mahasiswa Manado dan kelompok sektoral lainnya.
Dukungan dashyat tersebut menurut aktivis pemuda, Kenly Poluan MSi menunjukkan adanya kerinduan masyarakat terhadap pemimpin yang merakyat dan mau melayani.
“Rakyat seolah ingin memberi penegasan bahwa keduanya pemimpin yang lahir dari bawah, pemimpin yang dicintai semua kalangan. Ini signal dari masyarakat untuk elit politik, khususnya pimpinan partai politik yang punya hak mengusung kandidat,” ungkapnya.
Mantan Ketua DPP GMKI ini menilai Ai-JA bisa mengikuti jejak beberapa pemimpin muda seperti Ridwan Kamil di Bandung, Bima Arya di Bogor dan Jokowi saat memimpin Solo. Ketiganya mampu menjawab kepercayaan yang besar itu melalui kebijakan pro rakyat dan membawa kota mereka berkembang pesat.
“Kebetulan saya peniliti kebijakan publik. Selama 15 tahun literatur ekonomi daerah, belum ada satu pun daerah asal Sulut yang masuk daerah atau model ekonomi percontohan. Yang ada adalah sorotan karena dugaan korupsi. Saatnya memunculkan pemimpin muda yang visioner. Ai-JA harapan baru mewujudkan Manado sebagai daerah percontohan,” ungkapnya.
Direktur ILPOS ini menyarakan Ai-JA untuk mulai sekarang menyiapkan program pembangunan yang baik, penanganan kebijakan yang bagus dan layanan publik yang memadai.
“Saya melihat ada potensi yang besar dari keduanya untuk bisa mewujudkan harapan rakyat yang luar biasa itu,” ujar mantan Ketua SMPT Unima ini.
Sementara pengamat politik Sulut, Taufik Tumbelaka berpendapat Ai-JA dicintai semua kalangan karena aksi keduanya selama ini.
“Ai dan JA rajin bersosialisasi ke masyarakat,” ungkapnya.
Aksi Ai selama ini turun menyapa warga, merangkul semua golongan memang sangat menyentuh rakyat. Dia bergaul tanpa sekat, tanpa protokoler. Putra Wakil Ketua MPR ini sungguh apa adanya. Kendati demikian, sikap tegasnya tetap nampak. Dia tak mau kompromi dengan hal-hal yang bertentangan dengan aturan, hal-hal yang merugikan dan menciderai kepentingan banyak orang. Ketua FKPPI ini juga tak suka berpolemik, walau ia sering mendapat perlakuan kurang menyenangkan.
“Sabar dan doakan,” hanya itu yang sering dia ucapkan. Rupanya inilah yang membuat masyarakat sangat mencintai suami tercinta Seyla Kudati itu.
Sementara JA dikenal masyarakat karena aksi-aksi sosialnya. Kegiatan donor darah secara rutin, kunjungan ke panti asuhan, beasiswa atau bantuan untuk pelajar berprestasi dari keluarga yang kurang mampu, bantuan buat warga kurang beruntung, Gerakan Manado Bangkit bersama rekan-rekannya dengan menghimpuan ribuan relawan saat banjir menerjang Manado tahun lalu, Gerakan Pungut Sampah dan aktif menggelar event untuk mempromosikan Manado ke luar daerah adalah bukti nyata, bukti bahwa pengusaha sukses ini sudah berbuat jauh sebelumnya. Seperti Ai, JA juga sangat merakyat. Dia berbaur dengan semua lapisan.
“Ai-JA pasangan yang mantap. Keduanya orang Agamais, tidak membeda-bedakan suku, agama dan kelompok dalam masyarakat. Isu negatif hanya dari pihak lawan politik saja karena mereka ingin menjatuhkan cita pasangan ini. Maju terus Ai-JA. BerSaMa pasti bisa membangun dan melayani Manado,” ungkap Nurshanti Lalapah, warga Tuminting.
Adolf Budiak asal Perkamil membenarkan hal itu.
“Tua-muda, kaya-miskin, pria wanita semua menyukai Ai-JA. So ini tu pilihan rakyat,” ujar Adolf.
Dua sosok muda progresif dan bersahaja ini menurut Budiak sedang menjadi idola masyarakat.
“Relawan dan rakyat bersatu mendukung keduanya karena menginginkan perubahan dan berharap Manado lebih baik, lebih maju. Jika rakyat bergerak tak ada yang bisa membendung,” pungkasnya.(ads)