Bitung – Walikota Bitung, Max Lomban menghadiri kegiatan Sosialisasi Peningkatan Peran, Fungsi dan Tanggung jawab serta koordinasi lintas sektoral dalam penyelesaian permasalahan pada kawasan konservasi, Senin (28/08/2017).
Kegiatan itu digelar di Ibis Hotel Kota Manado dan ikut dihadiri Ketua TP PKK Kota Bitung, Ny Khouni Lomban Rawung yang juga merupakan Duta Yaki, Perwakilan Yayasan Selamatkan Yaki, serta instansi terkait lainnya.
Dalam kesempatan itu Walikota mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini dalam rangka memperkuat fungsi dan pengelolaan kawasan konservasi di Sulawesi Utara dengan melibatkan unsur terkait antara lain Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Utara yang bekerja sama dengan Yayasan Selamatkan Yaki Indonesia (YSYI).
“Juga dapat dukungan dari United Nations Development Programme (UNDP),” kata Walikota.
Menurutnya, penetapan kawasan konservasi penting, karena merupakan salah satu cara pemerintah untuk melakukan upaya-upaya perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistemnya dari kepunahan.
Pengelolaan dan pengembangannya pun kata dia, ditujukan untuk mengusahakan kelestarian sumberdaya alam hayati beserta ekosistemnya, sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.
“Kota Bitung sendiri memiliki kurang lebih sembilan ribu hektar Cagar Alam di Gunung Tangkoko Batu Angus yang merupakan tempat perlindungan bagi hewan edemik Kota Bitung seperti Macaca nigra atau Yaki dan monyet terkecil didunia Tarsius,” katanya.
Ia berharap dengan adanya kerja sama dengan meningkatkan koordinasi yang baik dari ketiga pihak tersebut, mampu melahirkan berbagai solusi yang tepat guna menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi pada kawasan konservasi bahkan melahirkan ide-ide baru atau inovasi untuk pengembangan yang lebih baik kedepan.(***/abinenobm)