MANADO – Ibadah raya “Rukun Kayuuwi di Manado” yang dihadiri Gubernur Sulawesi Utara Drs Sinyo Harry Sarundajang pada jumat malam di gereja Bethesda Manado, dimanfaatkan Gubernur menyampaikan curahan hatinya (curhat) sehubungan dengan aksi demo dan beredarnya selebaran gelap yang isinya dianggap sebagai suatu tuduhan dan fitnaan terhadap dirinya.
Gubernur yang berbicara hampir 1 jam dengan menggunakan bahasa Tombulu itu, merasa sedih, karena tuduhan dan fitnaan yg ditujukan kepadanya itu tidak mungkin dilakukannya, dan sangat sulit diterima dengan akal sehat. Karena itu dia berharap warga Kayuuwi untuk tidak mempercayai jika membaca atau mendengar isi selebaran tersebut.
Sarundajang mengatakan selebaran itu sengaja dibuat untuk menjatuhkan nama baik dirinya terutama terkait dengan persaingan pemilihan Gubernur pada pertengahan 2010 ini. Meskipun dia mengakui sudah mengetahui actor intelektual dibelakang demo dan selebaran itu, namun dengan penuh kasih dia katakan telah memaafkan dan mengampuni orang-orang tersebut, karena baginya mereka tidak tau apa yang dilakuknnya itu.
Sarundajang juga mengingatkan kepada warga Kayuuwi untuk tetap waspada terhadap berbagai upaya yang direncanakan oknum tertentu untuk mengacaukan keamanan, persatuan dan kerukunan yang sudah ada selama ini dengan memanfaatkan situasi Pilkada.
Pada kesempatan itu Sarundajang juga memberikan penilaian positif terhadap aktivitas kehidupan sosial masyarakat Kayuuwi yang dikenal sebagai masyarakat ramah, pekerja keras dan sangat memperhatikan pendidikan. Dia mengatakan meskipun para orang tua hanya bekerja sebagai petani atau buruh bangunan, namun anak-anaknya disekolahkan sampai setinggi-tingginya, sehingga terbukti banyak yang berhasil. Bahkan ada yang berprestasi di dunia perbankan semisal J. Rumondor dan D.U. Kaligis yang pernah menjabat orang nomor satu di Bank Sulut. Dia juga menyentil nama Ricky Lintang ketua rukun Kayuuwi yang memiliki prospek dan peluang untuk menjadi pimpinan di Bank Sulut.
Diakhir sambutannya Gubernur mengatakan akan segera memperbaiki berbagai fasilitas infrastruktur yang dirasa sangat menunjang bagi aktivitas ekonomi didaerah tersebut.
Warga Rukun Kayuuwi yang jumlahnya seribuan orang itu sempat dihibur Gubernur dengan satu alunan musik bambu, dengan menjadi pemimpin musik bambu Gita Nada Kayuuwi yang diundang khusus panitia. (joly lainawa)
MANADO – Ibadah raya “Rukun Kayuuwi di Manado” yang dihadiri Gubernur Sulawesi Utara Drs Sinyo Harry Sarundajang pada jumat malam di gereja Bethesda Manado, dimanfaatkan Gubernur menyampaikan curahan hatinya (curhat) sehubungan dengan aksi demo dan beredarnya selebaran gelap yang isinya dianggap sebagai suatu tuduhan dan fitnaan terhadap dirinya.
Gubernur yang berbicara hampir 1 jam dengan menggunakan bahasa Tombulu itu, merasa sedih, karena tuduhan dan fitnaan yg ditujukan kepadanya itu tidak mungkin dilakukannya, dan sangat sulit diterima dengan akal sehat. Karena itu dia berharap warga Kayuuwi untuk tidak mempercayai jika membaca atau mendengar isi selebaran tersebut.
Sarundajang mengatakan selebaran itu sengaja dibuat untuk menjatuhkan nama baik dirinya terutama terkait dengan persaingan pemilihan Gubernur pada pertengahan 2010 ini. Meskipun dia mengakui sudah mengetahui actor intelektual dibelakang demo dan selebaran itu, namun dengan penuh kasih dia katakan telah memaafkan dan mengampuni orang-orang tersebut, karena baginya mereka tidak tau apa yang dilakuknnya itu.
Sarundajang juga mengingatkan kepada warga Kayuuwi untuk tetap waspada terhadap berbagai upaya yang direncanakan oknum tertentu untuk mengacaukan keamanan, persatuan dan kerukunan yang sudah ada selama ini dengan memanfaatkan situasi Pilkada.
Pada kesempatan itu Sarundajang juga memberikan penilaian positif terhadap aktivitas kehidupan sosial masyarakat Kayuuwi yang dikenal sebagai masyarakat ramah, pekerja keras dan sangat memperhatikan pendidikan. Dia mengatakan meskipun para orang tua hanya bekerja sebagai petani atau buruh bangunan, namun anak-anaknya disekolahkan sampai setinggi-tingginya, sehingga terbukti banyak yang berhasil. Bahkan ada yang berprestasi di dunia perbankan semisal J. Rumondor dan D.U. Kaligis yang pernah menjabat orang nomor satu di Bank Sulut. Dia juga menyentil nama Ricky Lintang ketua rukun Kayuuwi yang memiliki prospek dan peluang untuk menjadi pimpinan di Bank Sulut.
Diakhir sambutannya Gubernur mengatakan akan segera memperbaiki berbagai fasilitas infrastruktur yang dirasa sangat menunjang bagi aktivitas ekonomi didaerah tersebut.
Warga Rukun Kayuuwi yang jumlahnya seribuan orang itu sempat dihibur Gubernur dengan satu alunan musik bambu, dengan menjadi pemimpin musik bambu Gita Nada Kayuuwi yang diundang khusus panitia. (joly lainawa)