Tondano – Ada ucapan selamat namun ada juga harapan yang diutarakan kader Partai Golkar di hari ulang tahun ke-53, Jumat (20/10/2017) hari ini.
Salah satunya diutarakan Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Minahasa Oklen Waleleng kepada BeritaManado.com Jumat sore tadi.
“Momentum HUT ke-53 Partai Golkar diharapkan akan mampu menjadi partai yang dapat mengakomodir generasi milenial,” kata Waleleng.
Generasi milenial yaitu orang-orang muda yang berpikiran terbuka, optimis, percaya diri, meguasai teknologi dan dunia internet.
Selaras dengan harapan tersebut, Partai Golkar harus menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan harus menyambut generasi milenial yang lahir pada zaman internet.
“Harus diakui bahwa Golkar dibentuk oleh generasi baby boomers dan generasi X, dimana antar generasi yang ada terdapat perbedaan pola pikir,” tutur wakil rakyat dari Dapil 3 Minahasa ini.
Sebagaimana prediksi yang ada, pada tahun 2019 mendatang, generasi milenial aka nada pada angka yang cukup fantastis yaitu sekitar 40 persen dari total jumlah pemilih di Indonesia.
Generasi milenial dinilai akan membuka jalan baru bagi politik Indonesia. Jadi dengan merubah cara kampanye yang lama melalui program yang ditawarkan ke masyarakat.
“Kita bisa berkampanye lewat video dan media sosial adalah cara generasi milenial lebih mudah dikenal dan ditangkap oleh masyarakat,” tutupnya. (frangkiwullur)
Tondano – Ada ucapan selamat namun ada juga harapan yang diutarakan kader Partai Golkar di hari ulang tahun ke-53, Jumat (20/10/2017) hari ini.
Salah satunya diutarakan Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Minahasa Oklen Waleleng kepada BeritaManado.com Jumat sore tadi.
“Momentum HUT ke-53 Partai Golkar diharapkan akan mampu menjadi partai yang dapat mengakomodir generasi milenial,” kata Waleleng.
Generasi milenial yaitu orang-orang muda yang berpikiran terbuka, optimis, percaya diri, meguasai teknologi dan dunia internet.
Selaras dengan harapan tersebut, Partai Golkar harus menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan harus menyambut generasi milenial yang lahir pada zaman internet.
“Harus diakui bahwa Golkar dibentuk oleh generasi baby boomers dan generasi X, dimana antar generasi yang ada terdapat perbedaan pola pikir,” tutur wakil rakyat dari Dapil 3 Minahasa ini.
Sebagaimana prediksi yang ada, pada tahun 2019 mendatang, generasi milenial aka nada pada angka yang cukup fantastis yaitu sekitar 40 persen dari total jumlah pemilih di Indonesia.
Generasi milenial dinilai akan membuka jalan baru bagi politik Indonesia. Jadi dengan merubah cara kampanye yang lama melalui program yang ditawarkan ke masyarakat.
“Kita bisa berkampanye lewat video dan media sosial adalah cara generasi milenial lebih mudah dikenal dan ditangkap oleh masyarakat,” tutupnya. (frangkiwullur)