Bitung – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Bitung menilai PLN tak becus. Buktinya, momentum pesta rakyat yang dilaksanakan lima tahun sekali ternyata tidak didukung PLN dengan cara melakukan pemadaman.
“Pesta demokrasi telah dilukai oleh PLN yang melakukan pemadaman secara sepihak disaat tanggal 9 April,” ujar Martin Sompotan Kader GMNI Kota Bitung, Rabu (16/4/2014).
Apalagi menurut Sompotan, pemadaman listrik sampai pada perhitungan suara yang mengakibatkan sejumlah TPS harus melakukan penundaan perhitungan suara. “Seharusnya PLN menginformasikan akan ada pemadaman dan jika ada pemadaman harus segera diperbaiki, akhirnya tugas dari petugas di TPS banyak terbuang percuma waktunya,” katanya.
Dia juga mendesak agar PLN segera mengumumkan daftar pemadaman ditiap wilayah Kota Bitung. “Tahapan perhitungan suara masih berlangsung, jangan sampai tanpa ada info pemadaman maka bisa disebut kinerja kepala PLN tidak becus, jika tidak becus sebaiknya mengundurkan diri,” katanya.
Tak hanya Pemilu, namun Sompotan juga menilai PLN telah mengganggu proses Ujian Nasional (UN) tingkat SMA, SMK dan MA. “Dengan padamnya listrik, para siswa harus pandai-pandai mengatur waktu belajar dan ini harus segera diantisipasi oleh PLN agar mereka maksimal belajarnya,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Bitung menilai PLN tak becus. Buktinya, momentum pesta rakyat yang dilaksanakan lima tahun sekali ternyata tidak didukung PLN dengan cara melakukan pemadaman.
“Pesta demokrasi telah dilukai oleh PLN yang melakukan pemadaman secara sepihak disaat tanggal 9 April,” ujar Martin Sompotan Kader GMNI Kota Bitung, Rabu (16/4/2014).
Apalagi menurut Sompotan, pemadaman listrik sampai pada perhitungan suara yang mengakibatkan sejumlah TPS harus melakukan penundaan perhitungan suara. “Seharusnya PLN menginformasikan akan ada pemadaman dan jika ada pemadaman harus segera diperbaiki, akhirnya tugas dari petugas di TPS banyak terbuang percuma waktunya,” katanya.
Dia juga mendesak agar PLN segera mengumumkan daftar pemadaman ditiap wilayah Kota Bitung. “Tahapan perhitungan suara masih berlangsung, jangan sampai tanpa ada info pemadaman maka bisa disebut kinerja kepala PLN tidak becus, jika tidak becus sebaiknya mengundurkan diri,” katanya.
Tak hanya Pemilu, namun Sompotan juga menilai PLN telah mengganggu proses Ujian Nasional (UN) tingkat SMA, SMK dan MA. “Dengan padamnya listrik, para siswa harus pandai-pandai mengatur waktu belajar dan ini harus segera diantisipasi oleh PLN agar mereka maksimal belajarnya,” katanya.(abinenobm)