Olii ketika membawa pulang cucunya Rizky
Bitung – Mata Marlon Olii terlihat sembab. Ia berusaha membendung air matanya menatap cucunya, Rizky Olii yang terbujur kaku tak begerak didepan kamar mayat RSUD Manembo-nembo, Kamis (23/7/2015).
Sesekali mulut pria berusia 50an tahun itu terlihat komat-kamit seakan menyampaikan sesuatu kepada cucunya yang telah terbungkus kain sarung bermotif kotak-kotak. Ia tidak menyangka jika cucunya yang baru berusia satu tahun sembilan bulan itu menghembuskan nafanya di ruangan ICU RSUD Manembo-nembo.
“Dia meninggal sekitar pukul 11.30 Wita,” kata Olii sambil menyeka air matanya.
Dengan suara terbata-bata, warga Candi Kelurahan Bitung Barat Satu Kecamatan Maesa menuturkan, ketika Rizky menghembuskan nafas, ia sementara mengurus administrasi BPJS. Sedangkan Rizky sendiri hanya dijaga oleh nenekanya di kamar.
“Dokter mengatakan, kondisi Rizky sudah parah karena terlambat ditangani,” katanya dengan suara parau.
Dari hasil pemeriksaan dokter, Rizky sendiri diduga kekurangan asupan gizi ketika dibawa Olii bersama Komisi Perlindungan Anak Sulut, Jull Takaliuang ke RSUD, Senin (20/7/2015) lalu. Namun sebelum dilarikan ke RSUD, Rizky telah mengalami sakit panas selama dua minggu lebih, dan ia hanya bertahan empat hari menjalani perawatan.(abinenobm)
Olii ketika membawa pulang cucunya Rizky
Bitung – Mata Marlon Olii terlihat sembab. Ia berusaha membendung air matanya menatap cucunya, Rizky Olii yang terbujur kaku tak begerak didepan kamar mayat RSUD Manembo-nembo, Kamis (23/7/2015).
Sesekali mulut pria berusia 50an tahun itu terlihat komat-kamit seakan menyampaikan sesuatu kepada cucunya yang telah terbungkus kain sarung bermotif kotak-kotak. Ia tidak menyangka jika cucunya yang baru berusia satu tahun sembilan bulan itu menghembuskan nafanya di ruangan ICU RSUD Manembo-nembo.
“Dia meninggal sekitar pukul 11.30 Wita,” kata Olii sambil menyeka air matanya.
Dengan suara terbata-bata, warga Candi Kelurahan Bitung Barat Satu Kecamatan Maesa menuturkan, ketika Rizky menghembuskan nafas, ia sementara mengurus administrasi BPJS. Sedangkan Rizky sendiri hanya dijaga oleh nenekanya di kamar.
“Dokter mengatakan, kondisi Rizky sudah parah karena terlambat ditangani,” katanya dengan suara parau.
Dari hasil pemeriksaan dokter, Rizky sendiri diduga kekurangan asupan gizi ketika dibawa Olii bersama Komisi Perlindungan Anak Sulut, Jull Takaliuang ke RSUD, Senin (20/7/2015) lalu. Namun sebelum dilarikan ke RSUD, Rizky telah mengalami sakit panas selama dua minggu lebih, dan ia hanya bertahan empat hari menjalani perawatan.(abinenobm)